Aku memanggil ke luar untuk meminta kekasihku mengambilkanku handuk kering.
Tapi tidak ada suara yang menjawabku.
Aku akan mengulangi kalimat kedua ketika pintu kamar mandi didorong terbuka dan handuk katun muncul di pandanganku,"
"Aku melihat ke pintu, hanya celah kecil yang cukup untuk menampung handuk, lalu tertawa dan menggoda kekasihku.
Tapi kekasihku yang bersuara lembut hari ini anehnya pendiam.
Untuk ejekan saya, dia bahkan tidak menanggapi sama sekali.
Aku hendak membuka pintu kamar mandi untuk melihat apa yang salah dengannya, tiba-tiba bodoh seperti kerang. Jelas, saya masih dengan manis memuji saya di tempat tidur sekarang," ceritanya.
Namun nahas, saat meminta handuk, sang mama muda dbuat syok karena yang mengulurkan handuk dari luar kamar mandi adalah sang suami.
"Tetapi sebelum saya sempat membuka pintu, mata saya harus berhenti pada tangan yang memegang saputangan yang mengulurkan tangan dan memberikannya kepada saya.
Karena pintu, saya tidak bisa melihat pemilik tangan dengan jelas.
Tapi cincin kawin di jari manis tangan itu jelas bukan kekasih yang kubawa kembali!