Menurut Dedi, Akbar keluar dari rumah dengan berjalan kaki dari satu kota ke kota lainnya hanya untuk mencari Ibunya.
Selama itu, Akbar hidup dari memulung barang bekas yang dijualnya kepada pengepul di daerah yang dilaluinya.
"Uang yang didapat dari memulung, selain dipakai makan bareng pemulung lain, sisanya diberikan kepada pemulung lain yang membutuhkan," kata Dedi.
Meski demikian, Akbar tidak pernah lepas dari shalat lima waktu dan mengaji.
Mimpi Akbar lainnya
Menurut Dedi, selain ingin bertemu dengan Ibunya, Akbar juga punya cita-cita mulia ingin mendirikan pondok pesantren sendiri pada suatu saat nanti.
Dedi pun menanggapi dan berjanji akan membantu Akbar untuk mulai menggapai cita-citanya.
“Sekarang kan dia ngajar ngaji sudah bisa, nanti bisa sambil ngajar ngaji anak-anak kecil, setelah itu saya juga mau datangkan kiai buat ngajar Akbar kitab kuning,” kata Dedi.
Selain ilmu agama, Dedi juga akan memfasilitasi Akbar untuk bisa mengambil paket belajar, agar bisa memiliki ijazah dan bisa kuliah di perguruan tinggi.
Dedi menduga Akbar cukup lama mengembara ke Jawa Tengah, meski saat ditanya, Akbar tidak tahu pasti berapa lama.