Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kasus pengeroyokan Ade Armando dalam demo pada Senin (11/4/2022) lalu masih menyita perhatian publik.
Pasalnya, identitas para terduga pelaku pun langsung beredar di jagat maya.
Salah satu terduga pelaku yang diduga melakukan pemukulan pada dosen FISIP UI itu adalah Dhia Ul Haq.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Kamis (14/4/2022), Dhia Ul Haq telah ditangkap pihak kepolisian pada Rabu (13/4/2022) dini hari.
Dirinya ditangkap polisi di sebuah pondok pesantren di kawasan Serpong, Tangerang Selatan.
Hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.
"Dini hari tadi pkl 02.30 wib tim PMJ (Polda Metro Jaya) berhasil tangkap pelaku ketiga. Yang bersangkutan kami tangkap lokasi di ponpes, di Serpong, Tangsel," ujarnya.
Sebelumnya, nama dan foto Dhia Ul Haq juga terpampang nyata di jagat maya usai rekaman video pengeroyokan Ade Armando beredar.
Bahkan, dikutip Grid.ID dari TribunJakarta.com pada Kamis (14/4/2022), Dhia Ul Haq sempat pergi ke pesantren dan mengungkap curahan hatinya usai ia menjadi buron.
SI (27), salah satu pengurus pesantren pun mengungkap curhatan Dhia Ul Haq saat itu.
Menurut pengakuan Dhia Ul Haq pada SI, ia bukan orang pertama yang memukul Ade Armando.
"Dhia mengaku bukan pemukul pertama, kalau dilihat dari videonya, Ade kan sudah dilindungi tuh," ujar SI.
"Logikanya kan berarti memang sudah dipukul duluan," lanjutnya.
Ia juga mengungkap bahwa Dhia Ul Haq sempat ingin segera menyerahkan diri.
Namun, ia merasa ragu lantaran dirinya bukanlah yang memukul Ade hingga membuat massa lain terprovokasi.
"Dia (Dhia) mengaku mukul tapi bukan yang pertama," jelas SI.
"Dia sempet agak ragu buat nyerahin diri karena faktanya enggak sesuai," lanjutnya.
Baca Juga: Diduga Dipicu Makian Emak-emak, Ade Armando Habis Babak Belur Dikeroyok Massa di depan Gedung DPR RI
Mengenai kedatangannya ke pondok pesanten, SI mengatakan bahwa Dhia Ul Haq ingin meminta maaf kepada gurunya terlebih dahulu.
Setelah itu, ia pun menyerahkan diri ke polisi.
"Dhia ke sini mau minta maaf ke Habib, kita di antara anak majelis ini sudah ada yang konfirmasi sama polisi kalau Dhia mau menyerahkan diri," ujarnya.
"Karena Dhia merasa bersalah, bukan dari faktor agama, tapi karena perbuatan anarkis dia," sambungnya.
(*)