Laporan Wartawan Grid.ID, Mentari Aprellia
Grid.ID - Beberapa waktu lalu, video Ustaz Yusuf Mansur yang marah-marah sampai menggebrak meja viral di media sosial.
Dalam video itu, ayah Wirda Mansur ini menyebutkan bahwa ia membutuhkan dana Rp 1 triliun untuk Paytren.
"Bisa saya ajak ngomong Anda semua, saya butuh duit satu triliun buat ngejagain Paytren, bisa? Mau Anda patungan? Mau?" katanya dalam video viral tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (14/4/2022), video ini sebenarnya sudah diunggah sejak 26 Agustus 2021 di kanal YouTube Paytren Official.
Hanya saja, video itu memang baru viral beberapa waktu belakangan.
Namun, pada Senin (11/4/2022), ia mengunggah tangkapan layar WhatsApp yang menyatakan bahwa dana yang dibutuhkan untuk Paytren adalah Rp 200 triliun per bulan.
Sedangkan Rp 1 triliun yang ia sebutkan dalam video hanyalah contoh saja.
Sesungguhnya, dana yang ia butuhkan adalah Rp 200 triliun.
Meski saat ini unggahan tersebut sudah dihapus, ketika dihubungi Kompas.com pada Kamis (14/4/2022), ia menyatakan hal senada.
"Terkait Rp 200 triliun, itu bukan buat Paytren. Ini doa udah bertahun-tahun saya panjatkan bersama kawan-kawan pimpinan dan pengasuh di Daqu (Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an) bahkan per bulan," katanya.
"Sepanjang tahun, seumur hidup. Bukan cuma 1 kali Rp 200 triliun itu," lanjut sang ustaz.
Dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (14/4/2022), uang sebesar Rp 200 triliun tersebut akan digunakan untuk mendirikan dan mengembangkan rumah tahfizh Quran di seluruh Indonesia hingga mancanegara.
Ia juga ingin membangun jembatan penghubung antar desa hingga perumahan untuk orang-orang kurang mampu.
"Maka narasi Rp 200 triliun ini di antaranya adalah untuk membiayai dakwah, pendidikan, dan gerakan tahfizh," ucapnya.
Selain klarifikasi sendiri, sang putri, yaitu Wirda Mansur juga menanggapi video ayahnya yang viral.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (14/4/2022), putri sulung Yusuf Mansur tersebut seolah membela sang ayah lewat unggahan story Instagram-nya pada 13 April 2022.
Menurut Wirda, video itu pada dasarnya adalah briefing internal yang dilakukan atasan untuk para karyawan sebagai motivasi.
Ia bahkan menuturkan bahwa ada seorang investor yang bersedia membeli Paytren seharga Rp 4 triliun.
(*)