Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Pernah mendengar mitos tentang wajah seseorang yang berubah jadi mirip pasangannya?
Ternyata, mitos wajah mirip pasangan tak hanya beredar di masyarakat kita.
Nyatanya negara adidaya Amerika Serikat pun sampai menaruh perhatian pada mitos wajah mirip pasangan.
Disebutkan dalam artikel terbitan TIME tahun 2019 lalu, warga Amerika Serikat menanggapi mitos wajah mirip pasangan secara serius.
Saking seriusnya, seorang wanita bernama Olivia Brunner sampai melakukan tes DNA karena sering dibilang mirip dengan suaminya, Greg.
Tetapi kekhawatiran Olivia Brunner ini beralasan lantaran dirinya adalah anak adopsi.
Olivia takut memang ia punya hubungan keluarga dengan suaminya.
Namun, berdasarkan tes DNA mereka sama sekali tidak memiliki hubungan darah.
Lantas, apa yang menyebabkan kemiripan di antara pasangan ini?
Wajah yang mirip pasangan, benarkah tanda jodoh?
Seorang psikolog dari Indianapolis bernama Justin Lehmiller mengungkapkan bahwa manusia memang secara naluriah akan tertarik kepada orang lain yang mirip dengannya.
Menurut Justin Lehmiller, proses tersebut terjadi di dalam alam bawah sadar manusia.
Kita manusia akan lebih tertarik kepada orang lain yang memiliki kesamaan seperti fisik, hobi, sifat, dan lain sebagainya.
Sebuah penelitian lain yang dilakukan pada 2013 silam pun turut mengamini pendapat Justin Lehmiller tersebut.
Ketika pasangan diminta untuk menunjukkan bagian wajah mana yang membuat mereka tertarik dengan pasangan, sebagian besar menunjuk pada fitur wajah yang memiliki kemiripan dengan dirinya.
Bukan hanya itu saja, penelitian yang dilakukan baru-baru ini juga menyebutkan bahwa seseorang, baik pria maupun wanita, akan cenderung memilih pasangan yang punya kemiripan dengan orang tua mereka yang berlainan jenis kelamin.
Sederhananya, para anak perempuan akan mencari pasangan yang mirip dengan ayah mereka, dan anak laki-laki mencari yang mirip dengan ibunya.
Apa alasannya?
Justin Lehmiller berpendapat bahwa manusia memang selama ini lebih tertarik kepada hal yang bersifat familier.
"Perilaku ini kemungkinan terjadi karena (dengan memilih sesuatu yang familier) seseorang akan merasa nyaman," ungkap Justin Lehmiller.
Bukan cuma dari luar saja, kemiripan ini juga ternyata terlihat dari segi genetik.
Pasangan yang punya wajah mirip rupanya dari segi genetik memiliki kesamaan yang cukup signifikan.
Hal ini, menurut seorang guru besar di Stanford Graduate School of Education bernama Ben Domingue, bisa jadi karena mereka sebenarnya punya nenek moyang yang sama.
Sifat, tata cara berperilaku, atau pandangan hidup yang sama membuat pasangan dengan gen mirip akan lebih langgeng.
Sementara itu melansir Kompas.com, faktor kebahagiaan bersama juga dapat menjadi pemicu munculnya kesamaan fisik pada diri pasangan.
Pasangan yang sudah lama menjalin hubungan terlihat lebih mirip karena keduanya secara tidak sadar saling meniru ekspresi wajah masing-masing.
Sederhananya, bila orang memiliki selera humor yang bagus dan banyak tertawa, ia mungkin akan memiliki garis-garis halus di area wajah.
Nah, ini akan menular pada pasangannya yang menjadi sering tertawa juga.
Peneliti dari University of Michigan pernah mempelajari kasus bahwa pasangan yang sudah lama menikah justru semakin memiliki kemiripan wajah dari hari ke hari.
Peneliti menganalisis foto-foto pasangan yang diambil saat mereka masih menjadi pengantin baru dan membandingkannya dengan foto-foto setelah 25 tahun menikah.
Hasilnya menunjukkan bahwa semakin lama pasangan menjalin hubungan bersama, maka akan semakin terlihat kemiripan kepribadian, cara berekspresi, dan kebiasaan satu sama lain.
(*)