Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Sosok Abdul Latip, yakni salah satu tersangka yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap Ade Armando saat demo pada Senin (11/4/2022) lalu masih menjadi sorotan publik.
Ya, dirinya merupakan warga Kelurahan Tegal Buleud, Kecamatan Tegal Buleud, Sukabumi, Jawa Barat.
Sebelumnya, foto dan identitas Abdul Latip pun tersebar luas di jagat maya usai pengeroyokan itu terjadi.
Dikutip dari artikel Grid.ID sebelumnya, Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Tegalbuleud, Denda Sudenda membenarkan bahwa Abdul menjadi salah satu massa aksi dalam demo tersebut.
Bahkan, Abdul sudah pergi sejak hari Minggu satu pekan sebelum demo berlangsung.
"Bapak dan ibunya mengakui bila anak bungsunya pergi dari rumah Minggu pekan lalu, sampai kemarin belum pulang," ujarnya.
Bahkan, sang ibu pun terus menerus menangis mengetahui anaknya yang saat itu menjadi buronan polisi.
Tak hanya itu, bahkan terungkap bahwa Abdul Latip bukanlah mahasiswa.
"Ibunya terus-terusan menangis karena anaknya sampai kemarin belum pulang sudah seminggu," lanjutnya.
Selain itu, terungkap bahwa sebelum berangkat ke Jakarta, Abdul Latip meminta uang saku kepada orang tuanya sebesar Rp 30 ribu.
Lalu, bagaimana sosok Abdul Latip sehari-hari?
Dikutip Grid.ID dari Tribunnews.com pada Sabtu (16/4/2022), tetangga Abdul sekaligus ketua Ketua RT 07, Yuyu mengatakan bahwa sebelumnya Abdul sempat menjadi santri di sebuah pondok pesantren.
Setelah keluar dari pesantren, Abdul pun langsung menikah dengan seorang wanita.
Namun, rumah tangganya hanya bertahan selama satu tahun.
Yuyu pun juga mengungkap keseharian Abdul Latip.
Ia mengatakan bahwa setiap harinya Abdul selalu mencari rumput dan menyadap gula untuk membantu perekonomian keluarganya.
"Dulunya sempat pesantren, biasa membantu orangtuanya, ngarit (mencari rumput) menyadap gula, suka bikin gula kan orang tuanya," ujarnya.
Dirinya juga mengungkap bahwa menurut pengamatannya selama ini tidak ada yang aneh dari diri Abdul.
"Biasa-biasa orangnya di sini enggak ada yang aneh, kan dulunya dia di pondok, dari keluar kelas 6 itu di pondok, keluar di pondok punya istri, 10 tahun di pondoknya, cerai sama istrinya, tinggal di sini sama orang tuanya," jelas Yuyu.
Menurut penuturan Yuyu, Abdul memang setiap hari mencari rumput.
Pasalnya, Abdul berprofesi sebagai penggembala domba di kampung.
"Iya biasa suka ngarit, orangtuanya menyadap gula," tuturnya.
(*)