Find Us On Social Media :

Bikin Geram! Padahal Awalnya Janji Akan Nikahi Gadis 14 Tahun yang Diperkosanya hingga Hamil, Tak Disangka Pria Ini Malah Sebar Fitnah dan Ogah Akui Perbuatan Kejinya

By Annisa Marifah, Minggu, 17 April 2022 | 08:01 WIB

Ilustrasi kekerasan seksual.

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Marifah

Grid.ID — Nasib malang menimpa gadis berusia 14 tahun berinisial SW warga Desa Sukamaju, Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

SW menjadi korban kejahatan seksual hingga hamil.

Dilansir Grid.ID dari Tribuntrends.com pada Sabtu (16/4/2022), awal mula SW ketahuan hamil lantaran tak kunjung menstruasi.

Ibu SW yang berinisial M (40) mendesak sang putri agar mengaku hingga membelikan alat tes kehamilan.

Tak disangka, saat dites dan dibawa ke bidan, SW dinyatakan positif hamil.

"Saya curiga, ini anak saya kan mens-nya bareng tuh sama saya, kok udah dua bulan dia (korban) gak mens (menstruasi)," kata M.

Saat diinterogasi oleh orang tuanya, SW pun mengaku bahwa ia telah berulang kali dicabuli oleh SM sejak Januari 2021.

Setiap usai dicabuli, SM akan memberikan uang Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu dan mengancam akan membunuh korban jika melapor.

"Anak saya itu suka dipanggil ke rumahnya, buat nemenin istri sama anaknya," kata M.

Baca Juga: Sempat Ngamuk Pergoki Anaknya Perkosa Gadis 17 Tahun Ramai-ramai, Pria di Tasikmalaya Justru Nekat Gilir Korban Gegara Tergoda Hal Ini, Begini Pengakuan Pelaku

"Kan kalau yang di sini rumah keduanya pelaku, jadi dia kalau setiap Sabtu dan Minggu pulang," lanjutnya.

Saat ini SW telah mengandung 5 bulan akibat perbuatan keji SM (47).

Sebelumnya saat kejahatan SM terbongkar, ia berjanji akan menikahi SW dan menjadikannya istri kedua.

Niat SM ini diutarakan saat M hendak melaporkan kasus ini ke kantor polisi pada Desember 2021 lalu.

"Abis dari polres, visum selesai dia (pelaku) bilang katanya kapan mau ketemu, anak saya mau dijadikan istri kedua," kata M.

Namun, SM malah mengingkari janji dan malah melempar fitnah ke korbannya.

SM menilai janin dalam tubuh SW bukanlah anaknya melainkan hasil hubungan gelap dengan pria lain.

"(Alasan) jadikan istri kedua supaya jabang bayi ada bapaknya, dia mengelak (dituduh pelaku), bukan dia aja bapanya itu hamil campuran, cowoknya banyak," tutur M.

Meski mendapat janji itu, untunglah M tetap melaporkan SM ke Polres Metro Bekasi.

Sarip (51), kerabat korban menyebut bahwa kini SW sering melamun dan trauma sejak kasus itu.

Baca Juga: Miris! Bukannya Marah Lihat Anak dan 2 Temannya Rudapaksa Gadis di Rumah, Ayah di Tasikmalaya Justru Ikut Perkosa Korban hingga Berbadan Dua, Begini Kronologinya

Sarip meminta agar polisi serius mengusut kasus ini mengingat hingga saat ini tak ada tindakan serius dari pihak berwajib.

"Kami minta polisi serius menangani kasus yang korban alami, apa lagi ini masih dibawah umur," katanya.

Melansir Kompas.com, menurut Ratih Ibrahim psikolog klinis, mengatakan bahwa trauma karena pelecehan seksual adalah trauma yang serius.

Dibutuhkan sesi terapi yang bisa berlangsung panjang sampai korban mampu untuk pulih.

"Sesi-sesi terapi yang dibutuhkan bisa berlangsung panjang, sampai yang bersangkutan mampu membangun kekuatannya untuk memulihkan diri," kata Ratih.

Menurutnya dukungan keluarga serta berdoa merupakan bagian dari psikoterapi.

"Berdoa juga merupakan cara yang membantu bersamaan dengan psikoterapi," ujar Ratih.

(*)