Sebelum memulai petualangan mereka, duo ibu dan anak ini telah berlatih selama berbulan-bulan.
Selain latihan fisik, mereka juga harus mempersiapkan diri untuk menghadapi hujan es dan suhu yang dingin selama pendakian panjang ke Gunung Kilimanjaro.
Melalui Weather.com, Kenney kemudian mengetahui jika cuaca yang akan mereka temui sangat buruk.
Kenney benar-benar mempersiapkan pendakian ini dengan maksimal.
Ia bahkan meminta dokter untuk memberikan tips agar dirinya bisa mendaki gunung dengan hati-hati dan siap kembali ke bawah seandainya ia mengalami penyakit ketinggian atau masalah lain.
Karena persiapan yang mantap itulah akhirnya Kenney dan ibunya berhasil mencapai puncak Kilimanjaro tanpa masalah yang berarti.
BACA JUGA 6 Tips Mendaki Gunung untuk Pemula
Montannah dan ibunya menyelesaikan pendakian sebagian untuk mengumpulkan uang.
Uang itu nantinya akan digunakan untuk terapi Eye Movement Desensitization (EMDR), salah satu bentuk psikoterapi yang pada awalnya dirancang untuk menghilangkan distress yang berkaitan dengan adanya pengalaman atau ingatan traumatik.
Mempertimbangkan tingkat oksigen yang rendah di puncak gunung berapi itu, Montannah merayakan pencapaiannya dengan cara terbaik yang dia bisa.
Karena pendaki yang sukses pun hanya dapat menghabiskan waktu selama beberapa menit di sana.
Kelompok Climb Mount Kilimanjaro terkesan dengan pendakian gadis kecil bersama ibunya.
Kalau kamu gimana nih? jangan sampai kalah sama anak kecil ya.(*)