Find Us On Social Media :

Kisah Haru Pertemuan Ibu dan Anak, 40 Tahun Berpisah Setelah Diadopsi Warga Belanda

By GRID, Sabtu, 5 Mei 2018 | 09:16 WIB

Andre tak dapat menahan haru ketika bertemu dengan ibu kandungnya untuk pertama kalinya. Kedatangannya juga disambut para tetangga

Setelah itu, Kartini tidak tahu bayi Andre dibawa ke mana. Ayahnya, Theo Kohler, yang diperkirakan memiliki darah campuran Jawa dan Eropa, mendesak Kartini untuk meninggalkan anak laki-laki ketiganya di rumah sakit Panti Secanti, Gisting Lampung. Kartini sempat kembali lagi ke rumah sakit bersama dua anaknya, Wely dan Untung, tetapi tidak dapat menemui anaknya. "Katanya udah nggak bisa ketemu, sampai di rumah saya ngomong sama suami, marahlah kok ibu enggak boleh ketemu anaknya, suami diam saja," ungkap Kartini.Setelah itu, dia tak pernah mendengar kabar bayinya yang tak sempat diberi nama.

Baca juga : Opick Mengaku Pengin Adopsi 30 Anak Palestina, Tapi Ini Dia Kendalanya"Sempat ingin mencari tapi ke mana, saya sempat sakit mikirin anak hilang," ujar Kartini. Dia terus bertanya kepada suaminya mengenai keberadaan Andre, namun tak pernah mendapatkan jawaban. Ketika hamil anak keempat, Theo meninggalkan Kartini dan tak terdengar kabarnya sampai sekarang. Pada usia lebih dari empat bulan, Andre diadopsi warga Belanda Jan Kuik dan Mieke Kuik. Dalam dokumen adopsi dan akta notaris, orangtua angkat Andre mendapatkan anak angkatnya dari Yayasan Pangkuan si Cilik di Jakarta yang dipimpin oleh Lies Darmadji pada 23 Juni 1976. Tak jelas bagaimana Andre bisa berada di Yayasan tersebut ketika masih bayi.

Baca juga : Begini Cerita Melly Goeslaw yang Tidak Diperbolehkan Mengadopsi Anak Palestina