"Kalau tidak ada bir pletok, itu makanan kue-kue khas gak akan jadi mewah.
Perayaan-perayaan itu dilihat sukses dari seberapa 'menyungainya' si bir pletok, sama kayak wine di Eropa," ungkap JJ Rizal.
5. Bukan buat nongkrong
Pada pagi hari, masyarakan Betawi punya kebiasaan ngopi dan kalau sore ngeteh bareng.
Bir pletok tidak termasuk minuman untuk hal-hal seperti itu.
"Bir pletok bukan buat nongkrong, nyemil sambil ngobrol, bukan.
Bir itu hanya dikeluarkan saat perayaan tertentu, selebrasi.
Karna memang implikasinya ke wine, untuk menandingi wine pada zaman kolonial, yang diperoleh dari kekayaan rempah Indonesia," tegas JJ Rizal.(*)