Grid.ID - Namanya Stephen Wiltshire.
Ia adalah seorang seniman yang mampu menggambar lanskap lengkap dengan detail yang luar biasa.
Karyanya tak tampak seperti lukisan biasa.
Lukisan dari tangan-tangannya ini menyerupai foto.
Stephen mampu merepresentasikan pemandangan sebuah kota dengan sangat akurat melalui coretan kuas di tangannya.
Dilansir dari laman Intisari Online terbitan 27 Maret 2012, Stephen dianugerahi gelar MBE (Most Excellent Order) dari Kerajaan Inggris.
Gelar ini diberikan atas kontribusinya di bidang seni pada 2006.
Tak seperti pelukis pada umumnya, Stephen adalah seorang pelukis yang memiliki keistimewaan tersendiri.
Bagaimana tidak?
Ya, bagiamana mungkin orang biasa mampu menciptakan sebuah lukisan pemandangan kota hanya dengan mengandalkan ingatannya saja.
Apalagi dalam kasus ini, Stephen adalah seorang pria dengan autisme.
Stephen yang lahir di London pada 24 April 1974, adalah sosok laki-laki pendiam dan tidak terlalu banyak melakukan interaksi dengan orang lain.
BACA JUGA Seorang Nenek 87 Tahun Membuat Lukisan Digital dari Microsoft Paint, Mau Lihat Hasilnya?
Seperti yang dikutip Grid.ID dari laman National Geographic Indonesia pada Selasa (01/05/2018), seniman luar biasa ini didiagnosis menderita autisme saat usianya masih tiga tahun.
Bahkan ia tak mampu mengucapkan kata pertamanya hingga usia lima tahun.
Layaknya anak-anak yang suka menggambar, Stephen juga melakukan hal yang sama.
Ia dapat membuat sketsa gambar satwa liar dan gurunya.
Kemudian, Stephen mulai menggambar bangunan-bangunan yang ia lihat di sekitar London dengan detail yang luar biasa.
Hobi menggambar ini kemudian menjadi sangat obsesif ketika ia diajak oleh kakaknya, Annete ke rumah teman sekolahnya yang tinggal di lantai 14 sebuah gedung apartemen.
BACA JUGA Kesuksesan Manis Diraih Duo Penyanyi Disabilitas Ini di Autistic Talent Gala
Dari sanalah Stephen bisa melihat pemandangan kota yang luas dan mulai mengagumi tata letak serta bangunan-bangunannya.
Pada usia delapan tahun, Stephen mulai mendapat pesanan pertamanya.
Tak tanggung-tanggung, pesanan itu datang dari Perdana Menteri Inggris.
Lima tahun kemudian, saat usianya 13 tahun, Stephen telah menerbitkan buku gambar pertamanya.
Dunia dibuat terpesona dengan memori ingatan Stephen yang dituangkan ke dalam sebuah lukisan.
Pada tahun 1989, Stephen mengunjungi Venesia dan menggambar panorama pertamanya.
Sejak saat itu, Stephen menjadi terkenal dengan lukisan pemandangan kota yang sangat detail.
Ratusan jalanan dan bangunan-bangunan terkenal mampu tertuang ke dalam sebuah lukisan tangan dalam skala yang sempurna.
Stephen mampu menggambar kota-kota yang ada di seluruh dunia.
Mulai dari Yerusalem sampai Sydney.
Proyek terbarunya adalah menampilkan Kota Meksiko yang hidup di atas kanvas setinggi 13 kaki.
Karena menyandang autisme, kemampuan Stephen dalam berkomunikasi tentu tidak sebaik orang lain.
BACA JUGA Sebuah Lukisan Seorang Pria yang Diduga Sebagai Samurai Terakhir Ditemukan di Kagoshima, Penasaran?
Banyak pengamat psikologi yang mengatakan jika Stephen memiliki kepribadian yang menarik dan selera humor yang kuat.
Kadang, ia melakukan perbuatannya secara spontan dengan meniru gerakan beberapa artis.
Tak hanya Annete sang kakak, perjalanan Stephen yang kini dikenal dunia tak lain juga karena dukungan dari gurunya yang sudah memperhatikan kemampuan Stephen sejak kecil.
Ia kemudian mendaftarkan Stephen ke dalam berbagai perlombaan menggambar.
Banyak perlombaan yang berhasil dimenangkan oleh Stephen.
Hal ini kemudian mengundang penasaran awak media terhadap sosok anak kecil dengan bakat luar biasa.
Sampai akhirnya, Stephen Wilthsire menjadi pelukis ternama yang dikenal di seluruh dunia.(*)