Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Kasus pembunuhan Najamudin Sewang, anggota Dinas Perhubungan Kota Makassar masih menjadi perbincangan banyak orang.
Pasalnya, pembunuhan ini diduga dipicu oleh cinta segitiga yang melibatkan korban, Kasatpol PP Makassar Iqbal Asnan, dan wanita berinisial RCH yang juga bekerja di Dinas Perhubungan.
Bahkan, Iqbal diketahui sudah lama ingin menghabisi nyawa korban lantaran mandekati wanita incarannya.
Dikutip dari artikel Grid.ID sebelumnya, Juni Sewang, kakak korban mengungkap bahwa sebelumnya Iqbal sempat memperingatkan Najamudin melalui dirinya.
"Pak Iqbal telepon langsung ke saya, 'Jun, ini adikmu cari gara-gara sama saya'," ujarnya.
"(Katanya) 'Kalau bukan ini adikmu, saya sudah habisi'. Itu yang dilontarkan,'," lanjutnya.
Tak hanya itu, bahkan Iqbal membeli senjata dari komplotan teroris untuk menembak korban.
"Senjata ini dibeli melalui online yang setelah kita selidiki ternyata terkait dengan jaringan teroris," jelas Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto.
Sedangkan, untuk menembak korban, Iqbal memerintahkan seorang oknum polisi berinisial RS.
"Bukan untuk membayar ya, itu sebagai tanda terima kasih. Totalnya Rp 85 juta," lanjutnya.
Namun, belakangnya diketahui bahwa RS bukan bersedia menghabisi nyawa Najamudin demi uang.
Dikutip Grid.ID dari TribunMakassar.com pada Kamis (21/4/2022), terkuak penyebab RS bersedia membantu Iqbal untuk menyingkirkan saingannya.
RS mengaku ikut sakit hati dengan permasalahan cinta segitiga Iqbal, Najamudin, dan RCH.
Sehingga, ia bersedia membantu Iqbal untuk menyingkirkan Najamudin.
Hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Komang Suartana.
"Mereka ikut terlibat, karena sakit hati teman sekampungnya (Iqbal Asnan) mendapat masalah itu dan mereka ikut dalam pembunuhan berencana itu," ujarnya.
Selain itu, meski menerima uang sebesar Rp 85 juta, Komang Suartana mengungkap bahwa RS bukan pembunuh bayaran.
Uang tersebut bukanlah uang jasa untuk membayar aksinya menembak Najamudin, melainkan uang tanda terima kasih dari Iqbal.
"Jadi bukan bayaran dia," lanjutnya.
"Uang itu untuk ucapan terima kasih," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto.
(*)