"Kalau marah lu harus jelasin alasannya, cari solusinya, jangan cari menang kalah, kalau cari menang kalah, ya bubar ini band."
"Mungkin ada beberapa dari kita yang melihatnya tidak seperti itu, tapi setelah diajak ngobrol, masalah tinggal gimana cara ngomongnya aja," pungkas Makki.
Contoh kasus yang sempat membuat Ungu diguncang yakni ketika sang vokalis Pasha memutuskan untuk melebarkan sayap ke dunia politik.
Meski ada beberapa anggota yang tidak setuju, Makki menyebut bahwa akhirnya semua bisa dibicarakan baik-baik hingga kini Pasha dapat kembali ke Ungu.
"Ada yang enggak setuju."
"Pada waktu itu, Ungu merupakan rumah dan prioritas kami, ada yang merasa enggak nyaman dengan kondisi itu," ungkap Makki, dikutip dari Kompas.com.
Namun, masing-masing anggota terus berusaha untuk dapat memahami posisi Pasha dan menerima keputusan sang vokalis.
Hal tersebutlah yang kemudian menjadikan Ungu sebagai salah satu band legendaris di tanah air.
"Bahwa kondisinya tidak sama, tapi bukan berarti Ungu tidak ada. Enggaklah (bubar)," ucap Makki Ungu.
(*)