Find Us On Social Media :

Lulusan Goldsmith University of London, Valerie Thomas Ternyata Punya Mimpi Kerja di Sebuah Perusahaan Meski Sudah Sukses Jadi Artis

By Ragillita Desyaningrum, Jumat, 22 April 2022 | 17:15 WIB

Valerie Thomas saat ditemui di kawasan Office 88 Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada Kamis (21/4/2022).

Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum

Grid.ID – Sukses di dunia entertainment tidak membuat Valerie Thomas berhenti menantang dirinya sendiri.

Sebagai lulusan Goldsmith University of London, Valerie Thomas ternyata punya keinginan bekerja di sebuah perusahaan.

Bukan sembarang perusahaan, Valerie ingin bekerja dengan perusahaan yang bisa membantu banyak orang.

“Sebenernya sih ini keinginan aku sejak dulu. Memang aku lebih aktif di entertainment industry, tapi aku juga punya keinginan untuk bekerja di suatu company di mana aku bisa membantu banyak orang untuk know more about themselves,” kata Valerie ketika ditemui di Office 88 Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pada Kamis (21/4/2022).

Baru-baru ini, impiannya pun terwujud karena Valerie Thomas kini bergabung bersama PT Asa Ren Global Nusantara atau Asa Ren sebagai Creative Director.

Sebagai informasi Asa Ren merupakan sebuah perusahaan startup bioteknologi yang menyedian produk tes DNA.

Bergabungnya Valerie Thomas ke Asa Ren juga menandai pertama kalinya artis kelahiran tahun 1999 ini terjun di dunia bisnis healthtech.

Kendati demikian, putri pasangan Ina dan Jeremy Thomas ini tidak menampik bahwa dirinya masih belajar.

Bahkan, dengan jabatannya ini, Valerie Thomas justru memposisikan dirinya sebagai seorang siswa yang sedang belajar.

 Baca Juga: Pertama Kali Terjun ke Dunia Bisnis Healthtech, Valerie Thomas Langsung Didapuk Sebagai Creative Director

"Sekarang aja aku masih belajar. Walaupun aku dapat peran sebagai Creative Director, aku tetap belajar gimana caranya make people happy, how to work within a group, how to understand my company's products," lanjutnya.

Terkait jabatannya, Valerie mengungkapkan bahwa ia bertugas untuk mengkomunikasikan bahwa teknologi dalam bidang kesehatan bukanlah suatu hal yang buruk.

Dalam hal ini, dengan adanya teknologi, masyarakat justru bisa lebih melindungi dan membuat hidup lebih nyaman.

"Tugas aku tuh untuk mengkomunikasikan kalau technology isn't so bad after all. Technology would be able to protect you, would be able to make you feel secure, safe, nyaman," pungkasnya. (*)