Lulusan kampus ITB itu pun membeberkan orientasi seksualnya yang 'tidak jelas' akibat dampak trauma masa lalu.
“Gue menyadari dengan layer trauma psikis yang gue alami, termasuk fisik juga, hal-hal itu lah yang membentuk gue menjadi nggak jelas kata orang.” tutur Aming.
"Kalau lesbi kan jelas suka sama cewek. Gay suka sama cowok."
"Gue itu kaya yang bisa semuanya, tergantung gue nyamannya sama siapa. Kebayang gak sih gue tuh kesepiannya kayak apa," lanjut Aming.
Ditempa pahit getirnya kehidupan, Aming pun pernah melakukan percobaan bunuh diri.
Namun, rupanya percobaan bunuh diri yang dilakukan Aming gagal.
"Aku pernah di situasi paling buruk, aku pernah hampir bunuh diri tapi gagal," ujar Aming.
"Gue sempet minum obat penenang banyak. Mati kagak, muntah-muntah iya."
"Kok enggak mati, kok gini rasanya," kata Aming menertawakan hidupnya.
Mengingat kembali kejadian saat itu, kini Aming telah lebih bisa menerima dan menertawakan keadaannya.
"Gue melihat hidup gue sebagai tragedi komedi. Gue di level di mana katanya kalau lo sudah menertawakan tragedi dalam hidup lo, berarti lo sudah jadi manusia lebih kuat," ucap Aming.