"Saya memindahkannya, dia tidak berbau, suhu tubuhnya normal," ujar saudara perempuan Neysi, Gladys Gutierrez.
Akhirnya, tubuh gadis itu dilarikan ke rumah sakit, tetapi dokter memastikan bahwa dia sudah tak bernyawa.
Para dokter menduga suara-suara yang didengar Rudy mungkin isapan jempol dari imajinasi pacar yang sedang berduka.
Sayangnya mereka tidak dapat menjelaskan mengapa jari Neysi tergores dan banyak goresan tangan pada peti mati.
Para pelayat percaya bahwa Neysi telah berusaha menerobos keluar dari peti mati.
Mengutip Independent.co.uk, media lokal menyebut kemungkinan Neysi menderita serangan katapleks.
Katapleks merupakan suatu bentuk serangan panik parah yang disebabkan oleh tekanan ekstrem.
Hal ini dapat menyebabkan kelumpuhan otot dan kehilangan detak jantung sementara waktu
Namun akibat gagal 'diselamatkan', jenazah Neysi pun dimakamkan kembali di kuburan yang sama.
(*)