"Enggak ada dendam, sejak awal keluarga tak ingin apa-apa kepada pelaku, fokus keluarga sejak awal cuma ingin anak saya ditemukan, supaya kami tenang, dia (korban) juga bisa dengan layak dikuburkan," ujarnya.
"Ke sananya mah (terkait hukum) kan ada aparat yang berwajib," lanjutnya.
Dirinya juga mengaku tak tega jika Kolonel P harus dihukum mati.
Bukan tanpa sebab, rasa sedih yang pernah ia rasakan karena kehilangan sosok yang paling disayanginya ternyata menjadi alasan utama.
Suryati mengaku tak tega membayangkan perasaan keluarga Kolonel P jika terdakwa dihukum mati.
Hal itu pun juga diungkap oleh ayah Salsabila, Jajang. Dirinya mengaku tak tega jika terdakwa harus dihukum mati.
Ia tak bisa membayangkan rasa kesedihan dan kepiluan yang akan dirasakan oleh keluarga terdakwa jika dijatuhi hukuman mati.
"Saya merasa enggak tega aja kalau terdakwa harus menerima hukuman mati, meskipun dia membuang anak saya waktu itu," kata dia.
"Saya merasakan punya anak, dia juga sama punya anak, sedikitnya sakit hati kasihan kalau memang sampai harus dihukum mati," sambungnya.
Menurut Jajang, tanpa harus dihukum mati, semua manusia sudah memiliki waktu masing-masing untuk menghadap ke Sang Pencipta.
"Biasa saja, meskipun dia enggak dihukum mati. Dia juga umurnya udah tua, kasian, semua manusia juga ada waktunya nanti," tuturnya.
(*)