Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.
Grid.ID - Seorang laki-laki tua asal Tiongkok merasa selama ini hidupnya sangat kesepian.
Ia tak lagi memiliki sanak saudara.
Istrinya sudah lama meninggal, sementara anak semata wayangnya pergi entah ke mana.
Kakek Han Zicheng namanya.
(BACA JUGA: Palang Kereta Sudah Tertutup, Seorang Pengendara Wanita Tetap Nekat Menerobos, Apa yang Terjadi Selanjutnya?)
Untuk mengatasi kesendiriannya, ia berinisiatif mencari keluarga baru yang mau mengadopsi dirinya.
Di usia 85 tahun, ia menyebar pamflet ke seluruh penjuru kota yang berisi permintaan adopsi.
Dalam kertas selebaran itu, Han menuliskan ciri-cirinya dan kemampuannya.
"Dicari: orang yang mau mengadopsiku.
Aku adalah kakek tua berusia 80an tahun dan punya tubuh yang kuat.
Bisa belanja, memasak, dan mengurus diri sendiri.
Tidak punya penyakit kronis.
Pensiunan lembaga penelitian ilmiah di Tianjin, dengan pesangon 6.000 RMB (Rp 13 juta) per bulan," tulis Han dalam selebaran tersebut.
Jika Han masih segar bugar dan bisa mengurus keperluan hidupnya sendiri, kenapa dia minta diadopsi?
Rupanya Han punya alasan yang cukup miris.
Han tidak mau melewati detik-detik kematiannya seorang diri.
"Aku tidak mau pergi ke panti jompo dan meninggal dalam keadaan kesepian," ujar Han seperti dikutip dari Washington Post.
(BACA JUGA: 5 Seleb Ini Ternyata Punya Saudara Kandung Artis Loh, Jarang Ada yang Tahu!)
Han juga mengaku perawatan di panti jompo tidak membuatnya nyaman.
Makanan yang kurang enak dan lingkungan yang asing membuatnya tidak betah.
"Keinginanku adalah menemukan keluarga baik hati yang mau mengadopsiku, menjagaku, dan mengubur jenazahku dengan layak saat aku mati," imbuh Han.
Han sebetulnya memiliki seorang anak laki-laki.
(BACA JUGA: Joanna Alexandra Tabah Hadapi Penyakit Langka Anak Keempatnya)
Namun, sudah bertahun-tahun putranya tak datang menjenguk atau memberi kabar.
Selebaran yang dibagikan Han ke seluruh kota itu kemudian menjadi viral.
Sayangnya di pertengahan Maret 2018, Han menemui ajalnya.
Ia meninggal sebelum berhasil menemukan keluarga baru yang mau mengadopsinya.
(BACA JUGA: Andre Taulany Foto Bareng Bruno Mars, Netizen Bilang Mirip Sule!)
Tetapi kabar baiknya, di detik-detik kematian Han di rumah sakit, ia ditemani oleh kerabat jauh.
Han berhasil memenuhi mimpinya untuk tidak mati dalam kesendirian.
Putranya yang ternyata selama ini tinggal di Kanada juga datang ke pemakamannya.
Pada kesempatan itu pula sang anak membantah telah menelantarkan ayahnya selama ini.
(BACA JUGA: Bripda Nindya Dipuji Berduet Dengan Judika, Dengarkan Suara Merdu Polwan Metro Jaya Ini)
Namun, ia tak mau memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sebenarnya masyarakat Tiongkok memiliki tradisi merawat sendiri orang tua mereka.
Namun, tradisi itu kian lama kian memudar.
Apalagi sejak pemerintah Tiongkok membatasi jumlah anak dalam keluarga.
(BACA JUGA: Idap Kelainan Genetika, Dua Bersaudara Dijuluki 'Si Bocah Hantu' dan Hidup Terasing)
Seperti yang kita tahu mereka hanya boleh memiliki satu orang anak dalam sebuah keluarga.
Akibat peraturan pemerinah itu, kini jumlah manula yang hidup sebatang kara makin meningkat.
Semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran ya buat kita semua.
Mari kita sayangi dan rawat baik-baik orang tua kita yang selagi mereka masih hidup.
(BACA JUGA: Malam Minggu Temani Ashanty Ketiduran di Sofa, Perlakuan Azriel Hermansyah Ini Bikin Baper!)
(*)