Akhirnya, Chandra mendaftarkan ke KPU setempat sambil terpaksa dibebani utang dana kampanye.
Ternyata Partai Demokrat di daerahnya hanya mendapat satu kursi dan itu pun sisa suara.
"Harapan di sana mendapat dua kursi untuk Partai Demokrat malahan hanya mendapat satu kursi. Itu pun sisa suara," jelasnya.
Ayah Chandra yang pensiunan masinis PT KAI dan ibunya wiraswasta, sempat memberikan dana padanya sebesar Rp180 juta.
Uang tersebut pun digunakan untuk biaya kampanye.
Lantaran kalah dari lawannya yang sama partainya, Chandra sudah mulai kehilangan akal.
Banyak orang menyambangi kediamannya untuk menagih utang.
Chandra pun mencari cara untuk menutupi utang dana kampanye.
Ia pun melakukan sistem tambal sulam, meminjam dari sana-sini untuk menutupi utang tersebut.
"Saya saat ini berurusan dengan rentenir dan juga utang dengan saudara dan teman. Ditotal yang belum terbayar Rp420 juta."
"Minggu ini pun sudah jatuh tempo, tepatnya tanggal 9 Mei 2014," jelasnya.