Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Masih ingat dengan sosok pria asal Pekalongan yang gagal jadi caleg sampai nekat jual ginjal?
Pria bernama Chandra Saputra sempat viral lantaran aksinya yang berniat jual ginjal usai gagal jadi caleg pasa pemilu legislatif 2014 silam.
Rupanya Chandra Saputra dikejar utang dana kampanye, sehingga caleg gagal ini ingin jual ginjal miliknya.
Chandra mencalonkan diri sebagai caleg Dapil 4 Kabupaten Pekalongan, tetapi gagal mendapatkan suara yang bisa mengantarnya ke kursi DPRD.
Ia pun kabur dari kampungnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, karena dikejar-kejar penagih utang.
Alhasil, Chandra pergi ke Jakarta hanya untuk jual ginjal demi bisa melunasi utangnya yang bernilai Rp420 juta.
Uang sebesar itu dipergunakan Chandra untuk biaya kampanye Pemilihan Caleg 2014 Dapil 4 Kabupaten Pekalongan.
Sebelum nyaleg, pemuda ini sudah tiga tahun bekerja sebagai asisten pribadi anggota DPR dari Partai Demokrat.
Ia mengaku didorong masyarakat Pekalongan untuk jadi caleg di tempat kelahirannya.
"Awalnya, saya didorong masyarakat Pekalongan untuk menjadi calon anggota legislatif DPRD Kabupaten Pekalongan," tutur Chandra.
"Karena saya rajin bersosialisasi dengan masyarakat, dan kegiatan pemuda salah satunya Karang Taruna, masyarakat ingin saya mencalonkan diri," kenangnya.
Akhirnya, Chandra mendaftarkan ke KPU setempat sambil terpaksa dibebani utang dana kampanye.
Ternyata Partai Demokrat di daerahnya hanya mendapat satu kursi dan itu pun sisa suara.
"Harapan di sana mendapat dua kursi untuk Partai Demokrat malahan hanya mendapat satu kursi. Itu pun sisa suara," jelasnya.
Ayah Chandra yang pensiunan masinis PT KAI dan ibunya wiraswasta, sempat memberikan dana padanya sebesar Rp180 juta.
Uang tersebut pun digunakan untuk biaya kampanye.
Lantaran kalah dari lawannya yang sama partainya, Chandra sudah mulai kehilangan akal.
Banyak orang menyambangi kediamannya untuk menagih utang.
Chandra pun mencari cara untuk menutupi utang dana kampanye.
Ia pun melakukan sistem tambal sulam, meminjam dari sana-sini untuk menutupi utang tersebut.
"Saya saat ini berurusan dengan rentenir dan juga utang dengan saudara dan teman. Ditotal yang belum terbayar Rp420 juta."
"Minggu ini pun sudah jatuh tempo, tepatnya tanggal 9 Mei 2014," jelasnya.
Merasa putus asa, caleg gagal ini lalu ingin menjual ginjalnya seharga Rp420 juta, senilai dengan total utangnya.
"Saya realistis, harga ginjal sesuai dengan nominal utang senilai Rp 420 juta," katanya.
Namun akhirnya, Chandra memutuskan untuk menemui menteri BUMN pada waktu itu, Dahlan Iskan.
Menurutnya, Dahlan Iskan sosok menteri yang baik dan memiliki jiwa sosial tinggi.
Utangnya pun lunas ketika Dahlan Iskan membantu keuangannya.
Lima tahun berselang, Chandra Saputra dan istrinya, Shinanta Previta Anggraeni, akhirnya berhasil menduduki kursi legislatif alias lolos pada kontestasi Pileg 2019.
Keduanya dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Pekalongan.
"Insya Allah saya akan menjaga kepercayaan masyarakat, sehingga niatan ibadah terpenuhi. Cukup 2014 saja saya merasakan pengalaman pahit hingga akan jual ginjal."
"Alhamdulillah atas kehendak Allah SWT tidak jadi menjual ginjal dan sekarang berhasil menduduki anggota DPRD," tambah dia.
(*)