Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar
Grid.ID - Penggemar baru-baru ini dikejutkan dengan kabar mengenai apartemen Jimin BTS yang hampir disita pihak asuransi kesehatan.
Apartemen Jimin BTS itu hampir disita lantaran telat membayar premi asuransi.
Menanggapi kabar mengenai apartemen Jimin BTS yang hampir disita tersebut, agensi HYBE Labels pun akhirnya buka suara.
Melansir dari Koreaboo.com, berdasarkan laporan BizHankook, Jimin dikabarkan tak membayar premi asuransi kesehatannya.
Akibatnya, apartemen Jimin hampir disita pada 25 Januari 2022.
Selama ini, Jimin diketahui tinggal di Nine One Hannam, salah satu apartemen termahal di Korea Selatan.
Bukan main, harga apartemen ini kabarnya berkisa 5,90 miliar KRW atau setara dengan Rp 68,3 miliar.
Baru-baru ini, agensi HYBE Labels menyatakan bahwa perkara premi kesehatan yang jatuh tempo tersebut telah diselesaikan dan dibayar.
Baca Juga: Jimin BTS Mendadak Ubah Namanya di Instagram, Penggemar Langsung Berspekulasi Hal Ini
Dalam pernyataan resmi kepada Newsen, pada Minggu (24/4/2022), agensi juga mengungkapkan bahwa itu adalah kelalaian perusahaan hingga Jimin tidak membayar premi asuransi kesehatan.
Agensi menjelaskan, perusahaan telah mengawasi surat-surat tersebut.
Namun, pihaknya gagal menyampaikan surat yang jatuh tempo kepada Jimin karena suatu kelalaian.
"Mengenai kasus ini, agensi menerima semua surat yang dikirim ke asrama artis, dan dalam proses meneruskannya ke artis, sebagian surat tertunda karena kesalahan," jelas agensi.
HYBE Labels lalu menjelaskan, Jimin tidak mengetahui tunggakan pembayaran premi tersebut karena jadwal BTS yang sibuk selama di luar negeri.
Namun, agensi memastikan bahwa Jimin langsung membayar tunggakan premi asuransi usai menetahui hal tersebut.
"Jimin telah menjalankan jadwalnya di luar negeri dan memiliki istirahat jangka panjang sejak akhir tahun lalu dan melanjutkan dengan jadwal luar negeri setelahnya," kata agensi.
"Jadi dia tidak menyadari fakta (bahwa preminya telah) terlambat, dan setelah dia mengetahuinya, dia langsung membayar tunggakan itu secara penuh dan saat ini kasusnya sudah ditutup," jelasnya.
(*)