“Ketelanjangan Yunani bukan lambang penghinaan, namun moral kebajikan di antara elit sosial,” kata Neil MacGregor, direktur British Museum dilansir dari Daily Mail.
Memahami anatomi manusia
Seniman selalu mengamati tubuh manusia dengan cermat.
Tujuannya untuk memahami bagaimana rupa dan geraknya.
Mereka bahkan menunjuk model untuk mempelajari setiap detail berkali-kali dan dengan bentuk tubuh yang berbeda.
Pada saat itu, tidak ada pemisahan antara seni dan sains, keduanya dilihat sebagai subjek yang cair.
Sebagian besar filsuf, fisikawan, dan seniman ‘melayang mulus’ di antara disiplin ilmu sambil mengeksplorasi ide-ide yang berbeda.
Tetapi membuat patung yang akurat secara anatomis adalah disiplin ilmu lain.
Setiap otot, saraf, sendi harus dipahat dengan presisi.
Bahkan jika satu bagian atau bagian dari potongan tidak proporsional, itu tidak memiliki efek yang sama.
Perbedaan mendapatkan dari 95% akurat hingga 100% akurat membuat dunia berbeda di mata pemirsa.