Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Dibanderol dengan harga yang fantastis, jenis makanan yang digemari orang Spanyol ini justru dijadikan pakan ayam dan babi.
Jenis makanan yang dibanderol seharga 1000 Euro atau setara Rp 17 juta itu bernama Angulas.
Berdasarkan sejarah, dulunya angulas merupakan makanan pokok kelas pekerja di Spanyol utara.
Angulas juga digunakan untuk pakan ayam dan babi.
Melansir Intisari, angulas digunakan untuk menyebut anak belut, salah satu makanan paling mahal di Spanyol.
Makanan ini hampir tidak memiliki rasa sama sekali, berlendir, tak ubahnya seperti cacing lemas yang tersaji di atas piring.
Tetapi, angulas dijual per kilo dengan harga 1.000 euro atau setara Rp 17 juta.
Kelangkaan memainkan peran besar dalam melejitnya harga angulas.
Bendungan, degradasi lingkungan, dan penangkapan ikan yang berlebihan, mempengaruhi populasi anakan belut.
Kontrasnya, kepala koki dari restoran Basque yang terkenal di Madrid, Rodrigo García Fonseca, mengaku tak akan mengeluarkan uang demi menyantap angulas.
"Saya tidak akan membayar banyak untuk membelinya, makanan ini tidak memiliki rasa atau warna, tidak ada apa pun, mereka bahkan tidak berbau," kata Rodrigo García Fonseca pada BBC dikutip dari Intisari.grid.ID, Rabu (27/4/2022).
Namun menurutnya, tak sedikit orang justru memesan angulas demi memperlihatkan kesombongan berkat harganya yang mahal.
"Selada memiliki lebih banyak aroma, tetapi ada dua orang di sini yang memesan setengah kilo angulas, seharga lima ratus euro pada satu waktu."
"Beberapa orang yang memiliki uang suka menghabiskannya. Siapa yang tidak suka menjadi sombong?" tambahnya.
Sebagai gambaran rasanya, resep memasak angulas biasanya digoreng bersama bawang putih dan cabai merah dalam minyak zaitun yang banyak, kemudian tambahkan anakan belut ini.
Meski dianggap hanya dikonsumsi 'orang-orang sombong', nyatanya anakan belut memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.
Dilansir dari Grid Health, hasil penelitian di Indonesia menemukan bahwa belut memiliki kandungan gizi yang luar biasa.
Pada jurnal Nutritional Content of Wild And Cultured Eel (Anguilla bicolor) from Southern Coast of Central Java yang dimuat ejournal.undip.ac.id, belut dipercaya memiliki manfaat kesehatan yang sangat baik untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Belut terbukti tinggi proteinnya, kalsium, lemak tak jenuh, arginin, fosfor, zat besi, vitamin A dan vitamin E, dan EPA dan DHA, dan masih banyak lagi.
Dari aneka kandungan gizi tersebut, orang yang mengonsumsi belut mendapat banyak manfaat kesehatan bagi tubuh.
Fosfor contohnya, meminimalisir terjadinya pengeroposan pada tulang atau yang lebih dikenal dengan osteoporosis.
Selain itu, belut mengandung arginin yang berfungsi melakukan penghambatan terhadap pertumbuhan sel kanker payudara.
(*)