Adapun takbiran pada saat Idul Fitri dimulai sejak Maghrib malam tanggal 1 Syawal sampai selesai shalat Idul Fitri.
Berikut dalil-dalilnya:
Allah berfirman, yang artinya: "…hendaklah kamu mencukupkan bilangannya (puasa) dan hendaklah kamu mengagungkan Allah (bertakbir) atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu." (QS. Al Baqarah ayat 185).
"Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf).
5. Melewati jalan berbeda
Sunnah selanjutnya adalah melewati jalan berbeda.
Nabi Muhammad S.A.W mengambil jalan berbeda untuk rute pulang dan pergi setelah salat Idul Fitri.
HR Abu Dawud, yang berbunyi:
"Sesungguhnya Nabi SAW pernah pergi melaksanakan salat Ied dengan mengambil satu jalan dan kembalinya mengambil jalan yang lainnya," (HR Abu Dawud).
Disarankan untuk mengambil rute keberangkatan lebih panjang dari jalan pulang ke masjid.
6. Memperbanyak ibadah
Sebaiknya juga memperbanyak ibadah pada malam Idul Fitri.
Adapun yang dimaksud yakni semenjak Maghrib terakhir berpuasa Ramadan.
Diriwayatkan sahabat Abu Umamah berikut ini:
"Barangsiapa yang beribadah pada Idul Fitri dan Idul Adha semata-mata mengharap ridha Allah, maka hatinya itu tak akan mati di mana hati-hati orang lain mati." (HR Ibnu Majah).
(*)