Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Siapa sih yang tidak tahu kue kastengel?
Di sampingh kue nastar, kastengel merupakan salah satu kue kering andalan hari raya Idul Fitri.
Kue kastengel memang seringkali dijual dengan harga yang cukup mahal.
Hal ini tidak heran karena kastengel dibuat dengan banyak parutan keju untuk memberikan aroma dan citarasa yang khas.
Tidak banyak orang tahu, ternyata kue kastengel memiliki banyak fakta unik, loh.
Berikut Grid.ID telah melansirnya dari Kompas.com dan Tribun Travel, berbagai fakta unik kue kastengel:
1. Asal Belanda
Meskipun jadi kue khas lebaran di Indonesia, ternyata kastengel bukan bersal dari Tanah Air.
Baca Juga: Jangan Cuma Digoreng, Ini 3 Resep Olahan Tempe Untuk Buka Puasa, Gurih Kaya Bumbu!
Kue kastengel berasal dari negeri kincir angin, Belanda.
2. Asal nama
Di negara asalnya, kue ini bernama kaasstengels.
Adapun kata “kaas” berarti keju dan “strengels” berarti batangan.
Laman Indonesia Chef Association menyebut bahwa kastengel adalah kue keju batangan atau kue cheese fingers.
3. Pengganti mata uang
Salam sejarahnya, ternyata kue kastengel pernah digunakan sebagai pengganti mata uang, loh.
Itu terjadi di kota Krabbedijke, yang mana jual beli barang dilakukan dengan cara barter menggunakan kastengel.
Hal ini dilakukan karena kastengel menggunakan komposisi keju mahal, sehingga dianggap sebagai makanan cukup bergengsi.
4. Masuk Indonesia
"Kastengel sendiri masuk ke Indonesia pada masa kolonial Belanda, di masa itu terjadi semacam akulturasi budaya juga kuliner," kata Chef Fidin, anggota Indonesian Chef Association.
Awalnya, kue kastengel juga sering disajikan di rumah-rumah pejabat atau pegawai Belanda yang menikahi pribumi.
Dari sanalah akulturasi kuliner khas Belanda dengan kuliner nusantara berpadu.
5. Ukuran kastengel
Tidak seperti di Indonesia, ternyata di Belanda kastengel bisa mencapai ukuran 30 cm.
Adapun penyajiannya mirip dengan roti baguette asal Perancis.
Tepatnya disantap dengan sup panas atau dipotong-potong untuk jadi pelengkap seporsi salad.
Nah, ketika kastengel mendarat di nusantara, wanita Belanda maupun wanita pribumi mengalami kesulitan dalam mencari oven yang berukuran besar seperti oven-oven di dapur Belanda.
Karena alasan itulah, adonan kastengel dibentuk dalam potongan kecil-kecil agar muat ke dalam loyang.
Kini kita biasa menemukan ukuran kue kastengel sekitar 3-4 cm saja.
Kastengel banyak disajikan saat perayaan hari raya keagamaan seperti Lebaran dan Natal.
(*)