Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Bakal merayakan Idul Fitri tanpa sosok penting di keluarga, Prilly Latuconsina kenang momen tak terlupakan bersama sang kakek.
Seperti diberitakan sebelumnya, kakek Prilly Latuconsina, HM Sidik Latuconsina, meninggal dunia pada Rabu (13/4/2022) lalu.
Semasa kakeknya masih hidup, Prilly Latuconsina mengaku banyak dibantu sang kakek soal pendidikan akademik.
Aktris 25 tahun ini menyebut sosok sang kakek yang membantunya belajar sampai mendapatkan nilai tertinggi di kelas.
"Kenangan yang sampe sekarang tuh nilai aku bisa 100 semua karena opa," kata Prilly saat ditemui Grid.ID di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (28/4/2022).
Demi membantu cucunya, kakek Prilly tak perhitungan untuk memberikan semacam les privat meski di tempat kerja.
"Waktu itu aku dapat mata kuliah Indonesian Legal System, aku lagi sibuk syuting, pusing banget kan baca bukunya panjang banget."
"Terus pas udah menjelang ujian, aku ke kantor opa kayak private."
"Sampe akhirnya aku bisa dapat 98-100 terus IP aku bagus di semester itu," kenangnya.
Karenanya bagi Prilly, sang kakek merupakan sosok inspiratif yang terus memotivasinya untuk terus belajar.
"Jadi opa adalah sosok inspiratif yang membuat aku pengin belajar terus dan melanjutkan pendidikan setinggi mungkin."
"Karena aku ngeliat seru ya kalo udah berumur tapi bisa bagi ilmunya terus-menerus ke cucu-cucunya," kata Prilly.
Kini, sang opa pun sudah tiada, sehingga perayaan Idul Fitri di keluarga Prilly terasa berbeda.
Prilly mengatakan bahwa keluarganya tidak antusias menyambut Lebaran seperti biasanya lantaran masih suasana berduka.
"Bukannya gak semangat cuma kayak the light of the family baru aja pergi, just passed away."
"Sekarang opanya pergi tuh jadinya tetep semangat merayakan Lebaran, cuma semuanya jadi beda aja," tukas Prilly.
Padahal menurut Prilly, Lebaran menjadi salah satu momen yang membuat kakeknya sangat antusias mempersiapkan segala hal.
"Dan yang biasanya yang merayakan Lebaran banget yang nyusun acara, nyanyi-nyanyi, itu kan semua opa."
"Opa yang manggil organ tunggal, yang ngumpulin keluarga, semua opa," ujar Prilly.
"Opa tuh kayak EO (event organizer) di keluarga ya. Dia yang inisiasi untuk kita semua ngumpul," kata Prilly.
(*)