Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Saat menjalani ibadah puasa Ramadan, umat Islam akan menemui satu malam yang sangat istimewa.
Saking istimewanya, kitab suci Al-Quran menyebutkan bahwa malam tersebut lebih baik dari 1000 bulan.
Umat Islam pun menyebutkan sebagai malam lailatul qadar.
Melansir Kompas.com, malam lailatul qadar adalah malam turunnya ayat-ayat pertama Al-Quran pada Nabi Muhammad SAW.
Selain itu, malam lailatul qadar juga punya makna turunnya malaikat ke bumi dengan berbagai tugas untuk memberikan kedamaian, berkah, dan bimbingan ilahi sampai subuh.
Nah, malam lailatul qadar ini dipercaya terjadi pada malam ganjil dalam salah satu dari 10 hari terakhir di bulan Ramadan.
Di Indonesia sendiri ternyata ada beberapa tradisi untuk merayakan malam lailatul qadar yang istimewa ini.
Seperti diwartakan Kompas TV, malam lailatul qadar di Jawa Tengah disebut malam selikuran (malam ke-21) dan poe lilikuran di Jawa Barat.
Sementara itu, masyarakat Betawi menyebutnya dengan malam ketupat.
Malam selikuran disebut sebagai tradisi budaya sekaligus religius (agama) yang syarat dengan makna.
Sedangkan poe lilikuran ditandai dengan tradisi saling mengantar makanan ke tetangga dan masih dijalankan di beberapa desa di Jawa Barat.
Adapun malam ketupat di Jakarta biasanya dilakukan di tiap masjid dan musala serta telah dijalankan sejak pertengahan Ramadan.
Selain di Pulau Jawa, terdapat juga tradisi malam lailatul qadar di wilayah lain seperti di kota Ternate, Maluku Utara.
Tradisi ini disebut dengan Ela-ela yang dilakukan setiap malam 27 Ramadan dengan menyalakan obor. (*)