Minuman yang semuanya es teh juga diletakkan di dekat piring satu per satu.
Awalnya, Zupi tak terlalu ambil pusing karena mengira sang pria sedang menanti keluarga atau temannya.
Namun, sampai akhir tidak ada seorang pun yang datang.
Pria tersebut memakan makanannya dan membiarkan tujuh porsi lainnya.
Saat bertanya pada pelayan restoran, terungkap bahwa pria tua itu sering datang ke restoran dan memesan 8 porsi makanan.
Pria itu menyebutkan bahwa dirinya sedang makan bersama keluarganya.
Ditanya tentang dugaan bahwa pria tersebut tidak sehat kondisi mentalnya, sang pelayan pun membantah.
Bapak tua itu disebutkan selalu datang restoran dengan pakaian bagus dan memakai masker.
Ia juga membayar seluruh makanan yang ia pesan, meski sebagian besar tidak dimakan.
Tidak ada yang tahu apa yang telah dilalui sang pria tua, ujar Zupi di akhir tulisannya.
(*)