Laporan Wartawan Grid.ID - Mentari Aprellia
Grid.ID - Ketupat adalah makanan yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Makanan yang dibungkus dengan anyaman daun janur ini umumnya menjadi hidangan khas saat lebaran.
Dilansir dari Tribunnews.com, Sabtu (30/4/2022), ketupat rupanya sudah dikenal masyarakat Jawa sejak abad ke-15.
Orang yang pertama kali memperkenalkannya adalah Sunan Kalijaga, salah satu anggota Walisongo.
Selama berdakwah di Demak, sang sunan melakukan dua perayaan setelah Ramadan.
Kedua perayaan tersebut adalah bakdo lebaran dan bakdo kupat.
Bakdo kupat sendiri umumnya dilaksanakan satu minggu setelah lebaran.
Sebenarnya, ketupat berakar dari tradisi sebelumnya.
Namun, Sunan Kalijaga mengadaptasinya sebagai tradisi Islam di Jawa.
Ketupat dibuat dengan cara mengisi beras ke dalam anyaman janur yang dibuat berbentuk segi empat wajik.
Setelah itu, tinggal dikukus hingga matang.
Cara menyajikannya adalah dengan diiris-iris dan dicampur dengan lauk pauk lainnya.
Mengenai bentuknya, dikutip dari Kompas.com pada Sabtu (30/4/2022), ternyata ketupat memiliki makna atau filosofi tersendiri.
Ketupat atau kupat disebutnya menjadi simbol dari dua hal, yaitu 'ngaku lepat' yang berarti mengakui kesalahan atau 'laku papat' yang mencerminkan empat sisi ketupat.
1. Lebaran
Sisi pertama ketupat memiliki makna dibukanya pintu maaf untuk orang lain.
2. Luberan
Sisi kedua bermakna melimpah dan memberi sedekah pada orang yang membutuhkan.
3. Leburan
Sisi ketiga bermakna melebur dosa selama satu tahun.
4. Laburan
Sisi keempat memiliki makna menyucikan diri agar kembali putih bersih seperti bayi.
(*)