Karenanya, ia tak memberati dunia lagi setelah beriman.
Ia tak segan menceraikan istri tercinta yang telah puluhan tahun menemani hidupnya.
Pria paruh baya itu pun ikhlas melepas darah dagingnya.
Alasannya, mereka enggan mengikuti ajakannya untuk memeluk agama Islam.
Baginya iman tak bisa ditukar dengan apapun di dunia ini, bahkan keluarga sekalipun.
Karenanya ia tak ragu berucap selamat tinggal kepada orang-orang tercinta.
Bukan hanya keluarga, Masngud meninggalkan segala hasil jerih payahnya.
Seluruh harta, termasuk rumah mewah dan mobil, ia tinggalkan.
Ia memutuskan menutup masa lalunya total.
"Saya tinggal semua, total. Karena saya punya keyakinan, di kehidupan yang baru, semua harus baru," katanya
Suatu ketika Masngud meminta izin kepada KH Idris untuk ikut Kiai Asyhari Muhammad Al Hasani atau Gus Hari, ulama muda asal Kebumen Jawa Tengah.