Laporan Wartawan Grid.ID - Nur Andriana Sari
Grid.ID - Belum lama ini gadis cantik asal Garut mendadak viral di media sosial setelah menceritakan dirinya yang hampir dijual oleh temannya sendiri.
Kisahnya kini telah viral di akun Facebook Pribadi korban yang bernama Natalie Azata Sania (19).
Gadis yang akrab disapa Sasa ini membeberkan kronologi dirinya yang hampir dijual ke pria hidung belang.
Kejadian tersebut berawal ketika Sasa diajak bertemu dengan teman berinisial YR yang dikenalnya secara online.
Mereka sepakat untuk bertemu di Alun-Alun Garut pada 18 April 2022 malam dengan dalih melakukan transaksi jual beli topi.
Namun, YR justru malah merencanakan perbuatan bejatnya dengan berniat menjual Sasa ke pria hidung belang.
Dilansir dari unggahan melalui akun Facebooknya, Sasa menyebutkan bahwa dirinya sempat dibawa YR ke Cipanas sebelum dipertemukan dengan laki-laki hidung belang tersebut.
Selama di perjalanan, YR mengajak Sasa membicarakan topik plus-plus sambil mencoba meraba-raba tubuhnya.
Sasa yang risih mencoba untuk menghindar dan tidak menggubris obrolan YR.
Bahkan YR sempat menawarkan Sasa untuk menemaninya melakukan hal senonoh di hotel.
Sontak Sasa menolak, tetapi masih belum curiga dirinya akan dijual.
Lalu saat bertemu dengan sopir truk, YR terlihat memanggilnya dengan panggilan bos.
Sasa yang merasa takut dan curiga berusaha untuk lari dengan kaki gemetaran.
Untungnya, saat melarikan diri ke gang gelap, ada seorang satpam yang sedang bertugas.
Lantas, Sasa meminta tolong kepada satpam tersebut hingga akhirnya diantarkan pulang.
"Walaupun begitu saya dijual saya kabur tapi semoga aja ga ada korban lain ya!" tulisnya dalam postingan Facebook.
Setelah menceritakan kronologi dirinya yang hampir dijual ke pria hidung belang seharga Rp 300 ribu oleh YR, Sasa mendapatkan beberapa pesan dari korban lainnya yang pernah mengalami hal serupa.
Dari postingan pribadi Sasa di Facebook, diketahui bahwa salah satu gadis yang pernah menjadi korban YR masih berusia di bawah umur.
Ternyata perbuatan bejat YR sudah dilakukan selama bertahun-tahun dengan motif yang hampir sama.
Banyaknya gadis yang menjadi korban YR belum diketahui pasti.
(*)