Grid.ID – Siapa yang tak kenal dengan mendiang Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang dikenal dengan BJ Habibie.
Ya, BJ Habibie merupakan Presiden ke-3 RI.
Selain sebagai presiden, BJ Habibie juga lebih dikenal sebagai professor sekaligus ilmuwan terkemuka di bidang teknologi aviasi internasional.
Jasa dan karyanya semasa hidup pun sudah tak perlu diragukan lagi.
BJ Habibie berjasa dalam pembuatan pesawat pertama di Indonesia yakni n250 Gatot Kaca.
Setelah BJ Habibie berpulang, kini putra sulungnya, Ilham Akbar Habibie, yang digadang-gadang sebagai penerus.
Ilham Akbar Habibie bahkan sudah dalam proses untuk melanjutkan warisan BJ Habibie dalam proyek pembuatan pesawat R80.
Meskipun sanggup membuat pesawat, nyatanya keluarga BJ Habibie tak berminat untuk punya pesawat jet pribadi.
Demikian yang dikatakan Ilham Akbar Habibie dalam tayangan E Talk Show TV One, yang dipublikasikan di YouTube pada 13 September 2019.
“O tidak punya (jet pribadi),” kata Ilham Akbar Habibie.
Ilham yang dikenal sebagai pebisnis dengan mobilitas yang tinggi merasa cukup hanya menggunakan pesawat komersil.
“Karena menurut saya itu ya kan airline sudah cukuplah,” jelas Ilham Akbar Habibie.
Padahal jet pribadi bagi kalangan konglomerat di Indonesia sudah menjadi hal lumrah.
Sejumlah selebriti bahkan kerap kali memanfaatkannya untuk mendukung aktivitas.
Ilham Akbar Habibie tak menampik manfaat itu, kendati begitu dia merasa masih bisa menggunakan layanan pesawat komersil.
“Seringkali jet pribadi disebut sebagai alat untuk memaksimalkan produktifitas itu benar.”
“Tapi kalau untuk diri saya masih cukup dengan pesawat biasalah, dengan catatan tidak delay,” papar Ilham Akbar Habibie.
Dibanding memiliki jet pribadi, Ilham Akbar justru lebih fokus untuk membuat pesawat yang bisa dinikmati bersama.
Ilham Akbar pun melanjutkan cita-cita ayahandanya yang belum terwujud untuk membuat pesawat Indonesia.
Sebelum wafat, BJ Habibie sempat menggantungkan cita-cita untuk teknologi Indonesia lewat pembuatan pesawat R80.
Rancangan pesawat R80 pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013.
Rencananya pesawat ini akan dibangun oleh perusahaan milik keluarga Habibie, PT Regio Aviasi Industri (RAI).
Namun untuk membuat pesawat ini, Habibie masih perlu bantuan dari banyak pihak karena membutuhkan pendanaan yang besar hingga Rp 200 miliar.
Ia pun pernah meminta bantuan Presiden Joko Widodo untuk menyumbang dari segi finansial bagian Indonesia, karena jika pemerintah sudah memberikan dukungannya maka para investor swasta dan luar negeri akan datang dengan sendirinya.
"Yang kami butuhkan adalah dukungan pemerintah untuk financing bagian Indonesia. bagian swasta dan luar negeri, mereka akan ikut kalau dari pemerintah ikut menyumbang dalam arti mengatakan 'silakan' karena industri pesawat terbang seperti Boeing dan Airbus dapat bantuan yang sama," ujar Habibie kepada Jokowi, seperti yang dikutip dari Kompas.
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul, Bisa Bikin Pesawat Tapi Keluarga Habibie Tak Minat Punya Jet Pribadi, Ilham Akbar Ungkap Alasannya
(*)