Find Us On Social Media :

Gegara Hal Ini, Seorang Pengantin Wanita di NTB Terpaksa Berdiri Sendirian di Atas Pelaminan Tanpa sang Mempelai Pria

By Rizqy Rhama Zuniar, Selasa, 10 Mei 2022 | 19:47 WIB

Ilustrasi pengantin

Laporan Wartawan Grid.ID, Rizqy Rhama Zuniar

Grid.ID - Viral video seorang pengantin di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang berdiri sendiri di atas pelaminan tanpa mempelai laki-laki.

Berdasarkan unggahan akun Facebook Eka Wati, terlihat seorang pengantin perempuan berdiri sendiri di atas pelaminan.

Pengantin perempuan yang diketahui bernama Rahmi (24) itu terlihat berdiri sendiri tanpa ditemani sang mempelai pria di acara pernikahannya.

Rahmi diketahui merupakan warga Desa Samili, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, NTB.

Sementara calon suaminya diketahui bernama Muhlis (26), warga Desa Risa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima.

Usut punya usut, Muhlis tak bisa mendampingi Rahmi di atas pelaminan di hari pernikahan mereka karena sakit.

Melansir dari Tribun Lombok.com, dalam video yang beredar, Rahmi terlihat mengenakan dress putih dan hanya didampingi orang tua serta kerabatnya saja.

Pada postingan lain, terlihat sebelum prosesi resepsi berlangsung, mempelai pengantin itu sudah melaksanakan ijab kabul.

Ironisnya, Muhlis tidak berada di pelaminan saat resepsi karena sedang dalam kondisi sakit.

Baca Juga: Nekat Malah Berdandan Begini Saat Pemotretan Pre-wedding, Calon Pengantin Wanita Ini Ditinggalkan Tunangannya, Nangis Kejer di Tempat Umum

Ia bahkan hanya bisa berbaring dengan infus di lengannya saat melaksanakan prosesi ijab kabul.

Mengutip dari Kompas.com, adik kandung Muhlis, yakni Yati mengungkapkan, sang kakak terpaksa tak bisa mendampingi Rahmi di pelaminan karena mengalami infeksi asam lambung.

"Menurut keterangan dokter di Puskesmas Woha, Muhlis mengalami infeksi asam lambung," kata Yati yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Yati mengatakan, Muhlis sudah jatuh sakit sehari setelah Idul Fitri 1443 Hijriah, tepatnya pada Selasa (3/5/2022) sore. 

Karena kondisinya semakin memburuk, Muhlis akhirnya dilarikan ke Puskesmas Woha untuk mendapat penanganan medis. 

"Tiga hari di sana (Puskesmas Woha) ia kemudian dirujuk ke dokter di Tangga," kata Yati.

"Tidak sampai satu jam diperiksa langsung dibawa pulang ke rumah dengan kondisi kesehatan yang belum begitu pulih," jelasnya.

Sehari sebelum prosesi ijab kabul dan pesta pernikahan digelar, pihak keluarga Rahmi sempat meminta agar acara pernikahannya ditunda.

Baca Juga: Jika Wanita Ini Histeris Habiskan Malam Pertama Bukan dengan Suaminya, Seorang Pengantin Pria di Aljazair Justru Langsung Teken Akta Cerai Usai Lihat Wajah Istri Tanpa Make Up

Mereka menyarankan untuk menunda acara pernikahan sampai kondisi kesehatan Muhlis membaik. 

Petugas KUA bahkan juga menawarkan agar ijab kabul dilaksanakan di kediaman Muhlis. 

Namun, Yati mengungkapkan, saat itu kakaknya bersikeras ingin terus melanjutkan prosesi pernikahannya.

"Saat itu kakak saya (Muhlis) menolak, ia bersikukuh menghadiri ijab kabul di rumah Rahmi karena ingin sekali melihat kursi dan tenda pernikahan mereka," kata Yati. 

Alhasil, pihak keluarga pun mengabulkan keinginan Muhlis tersebut.

Muhlis kemudian dibawa menggunakan mobil pikap dan hanya bisa terbaring lemah saat melaksanakan prosesi ijab kabul.

Karena penyakitnya semakin parah pasca ijab kabul, Muhlis kemudian dibawa pulang untuk istirahat di rumah.

Sementara itu, menurut Rahmi, pria yang kini resmi jadi suaminya itu jatuh sakit karena kelelahan.

Sebab, sebelumnya Muhlis sibuk menggarap lahan jagung selama empat bulan terakhir untuk biaya pernikahannya.

Baca Juga: Mengerikan, Niat Hati Datangi Pernikahan Temannya, Pria Ini Justru Disekap dan Dipaksa Nikahi Pengantin Wanita yang Tak Dikenalnya Sambil Ditodong Senjata, Begini Perjuangannya untuk Kabur!

 

(*)