"Pesan moralnya adalah orang-orang yang nggak mau motornya kecolongan, tonton," papar Deddy.
"Supaya motornya nggak hilang?" kata Gus Miftah.
"Iya dong. Artinya kalau orang enggak mau jadi gay, ya seperti ini (antisipasinya)," sambung Deddy, dikutip dari YouTube-nya, Rabu (11/5/2022).
Gus Miftah pun mengutarakan pandangannya soal mengapa niat baik Deddy justru dipandang terbalik oleh netizen.
Hal ini dikarenakan isi video yang juga membahas soal cerita Ragil yang kini hidup di Jerman demi meraih kebebasan sebagai kaum LGBT.
Konteks ini dikhawatirkan dapat mendorong netizen untuk memperjuangkan hal serupa.
"Kalau pemahaman saya sebagai netizen, kenapa ini kemudian menjadi ramai, kenapa kasus kemarin dalam tanda kutip enggak ramai."
"Kenapa si Ragil menjadi ramai, karena yang dilakukan Ragil ada upaya untuk melegalisasi dengan pindah ke negara lain yang melegalkan itu."
"Itu sama saja mensyiarkan, mensosialisasikan bahwa gua bisa lho," terang Gus Miftah.
Di sisi lain, Deddy juga mengucapkan permohonan maafnya terutama kepada Ragil karena harus menghapus video podcast mereka.
"I'm taking down the video."
"But I still believe they are human. Hope they will find a better way. Sorry for all," tutur Deddy.
(*)