Laporan Wartawan Grid.ID, Nur Andriana Sari
Grid.ID - Siapa sangka jika seorang gadis cantik berusia 10 tahun yang selalu terlihat lincah justru didiagnosis menderita kanker hati stadium akhir?
Ya, itulah yang dialami oleh seorang anak di Vietnam.
Kondisi ini bermula saat anak dari seorang ibu bernama Ly mendadak mengalami anoreksia karena kehilangan berat badan secara drastis dan tidak memiliki gairah untuk bergerak.
Saat bercerita kepada dokter, Ly mengatakan jika sebelum kejadian itu putrinya sangat sehat dan aktif.
Bahkan tidak ada anggota keluarganya yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Apalagi diketahui bahwa Ly selalu memperhatikan pola makan dan suplemen vitamin anak-anaknya.
Namun, saat ditanya oleh dokter tentang makanan favorit sang anak, ia mengaku sering memberikan kentang goreng sejak kecil.
Ly menyebutkan bahwa tak jarang ia juga memberikan kentang goreng yang dibaluri dengan keju dan mentega.
Ketika berangkat sekolah, Ly sering membelikan anaknya dengan jajanan kentang yang selalu dikonsumsi saat jam istirahat.
"Makan terlalu banyak kentang goreng termasuk stik kentang, irisan kentang, atau camilan lainnya meningkatkan risiko kanker."
"Karena ada 2 karsinogen yang berbeda, yaitu benzopyrene dan acrylamide," terang sang dokter mengutip dari eva.vn pada Rabu (11/5/2022).
"Acrylamide adalah bahan kimia yang ada pada makanan bertepung, seperti kentang yang digoreng atau dipanggang pada suhu tinggi."
"Dan benzopyrene diproduksi dengan memanaskan minyak nabati di atas 270 derajat celcius. "
"Kedua zat ini bisa mengarah ke kanker perut, kanker hati, dan kanker dubur," terang dokter.
Tidak hanya itu, terlalu banyak makan kentang goreng juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, tekanan darah, obesitas, diabetes, serta penyakit berbahaya lainnya.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena kentang goreng adalah makanan yang berminyak, memiliki kandungan garam yang tinggi, serta lemak jenuh dan kolesterol.
Kini Ly menyesal telah membiarkan putrinya mengkonsumsi makanan tidak sehat itu selama bertahun-tahun.
Ia tidak pernah menyangka jika kebiasaannya yang selalu memberi jajanan kentang goreng justru sekarang malah mengancam nyawa sang anak tercinta.
Apalagi sel-sel kanker yang menyerang tubuh anaknya sudah menyebar dan sudah terlambat untuk mendapatkan pertolongan sehingga sangat sulit bagi dokter untuk melakukan tindak pengobatan.
(*)