Find Us On Social Media :

Bak Sindir Pemerintah Daerah Gorontalo, Wanita Muda Ini Rela Jual Ginjal Demi Bangun Jembatan yang Sudah Mangkrak 16 Tahun: Mungkin Ginjal Saya Bisa Membantu!

By Nur Andriana, Kamis, 12 Mei 2022 | 16:29 WIB

Alin Pangalima.

Laporan Wartawan Grid.ID, Nur Andriana Sari

Grid.ID - Belum lama ini seorang mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo bernama Alin Pangalima mendadak viral karena postingannya di Facebook.

Sebab, foto yang ia unggah mampu mencuri perhatian warganet.

Diketahui bahwa Alin, sapaan akrabnya mengunggah foto sambil memegang poster besar yang berisi pengumuman bahwa ia hendak menjual ginjal miliknya.

"Soalnya dana daerah katanya ndak cukup untuk membiayai pembangunan jembatan yang sudah 16 tahun mangkrak. Mungkin 'ginjal' saya bisa sedikit membantu," tulis Alin dalam postingan Facebooknya pada Sabtu (7/5/2022).

Maksud dari postingan tersebut adalah untuk menyindir pemerintah daerah yang sudah 16 tahun tidak melanjutkan proyek pembangunan jembatan di Goyo.

Adapun isi poster yang dipegang Alin bertuliskan, "Saya mau jual ginjal untuk pembangunan Jembatan Goyo. Save Goyo!"

Tampak Alin Pangalima berfoto membelakangi struktur bangunan yang merupakan salah satu bagian dari proyek jembatan mangkrak tersebut.

Kemudian pada tanggal 12 April 2022, Alin kembali menjelaskan secara rinci tentang alasannya ingin menjual ginjal melalui postingan Facebooknya.

Baca Juga: Cium Tangan hingga Peluk Pelaku Pencabulan yang Beraksi Sejak 2015, Aksi Kasat Reskrim Polres Muna Ini Langsung Jadi Sorotan, Ternyata Simpan Alasan Tak Terduga Ini

Ia ingin memperjuangkan kembali proyek Jembatan Goyo demi masyarakat setempat.

Sebab, Alin menyebutkan bahwa saat terjadi banjir dan sungai meluap, akses penghubung antara Ollot dan Goyo menjadi sangat ekstrem dan membahayakan masyarakat.

Tak hanya itu saja, Alin Pangalima juga mengungkapkan alasan lainnya dalam postingan tersebut.

"Kedua, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyebrang sungai lewat rakit. Saat sungai normal, biayanya 3.000 rupiah sekali lewat. Bayangkan masyarakat berapa kali lewat dalam sebulan di tempat ini," tulisnya.

Belum lagi saat hujan, di mana tarif rakit menjadi lebih mahal, yakni sebesar Rp 10 ribu dan ditambah dengan risiko yang sangat tinggi.

Banyaknya kecelakaan yang terjadi membuat Alin Pangalima merasa bahwa masalah ini harus diusut secara tuntas.

"Yang jika orang hamil muda lewat secara terus menerus di jalan Goyo itu, pasti akan mengalami keguguran atau bahkan lahir prematur. Juga banyaknya kecelakaan yang terjadi menjadikan ini sekali lagi layak diusut tuntas. Sangat disayangkan sekali," lanjutnya.

Alin Pangalima berharap dengan viralnya berita ini, pemerintah daerah dapat segera melanjutkan proyek pembangunan Jembatan Goyo agar kehidupan masyarakat dapat lebih sejahtera.

Baca Juga: 'Seumur Hidup', Terlanjur Undang 1000 Tamu, Pengantin Pria Justru Kabur Saat Resepsi, Begini Curhat Pilu Pihak Keluarga Pengantin Wanita

(*)