Laporan Wartawan Grid.ID, Mahdiyah
Grid.ID - Tragedi ambrolnya perosotan di wahana Kenpark Surabaya masih menyisakan kesedihan.
Betapa tidak? Dalam kejadian itu, 16 orang pun menjadi korban dalam insiden itu.
Ya, 16 orang tersebut pun mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit lantaran terjatuh dari ketinggian 10 meter.
Sedangkan, 13 orang di antaranya adalah anak-anak di bawah umur 18 tahun.
Dikutip Grid.ID dari KOMPAS.com pada Jumat (13/5/2022), kejadian nahas itu terjadi pada Sabtu (7/5/2022) lalu.
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Anton Elfrino menjelaskan bahwa pihaknya sudah datang menuju TKP.
"Wahana Kenjeran waterpark ada porosotan air ambruk, kami langsung masuk ke dalam mengecek palimeter untuk kami memastikan bahwa tidak ada korban lain," ujarnya.
Salah satu orang tua korban, yakni Abil Malik Syadili tak bisa menyembunyikan kesedihannya hingga saat ini.
Betapa tidak? Ketiga anaknya sekaligus menjadi korban dalam tragedi tak terduga itu.
Dikutip Grid.ID dari TribunJatim.com pada Jumat (13/5/2022), putrinya, yakni Sabrina, diketahui mengalami cacat permanen akibat dari kejadian tersebut.
Bahkan, hingga kini Sabrina belum mengetahui keadaannya sendiri.
Pasalnya, sang ayah mengaku tak sampai hati untuk menyampaikan hal itu pada putrinya.
Selain itu, ia juga tak tega melihat reaksi sang putri jika mengetahui keadaannya yang cacat permanen.
"Sampai sekarang saya belum memberitahu kondisi tersebut kepada anak saya karena belum siap mental," ujar Abil.
"Kalau dikasih tahu pasti menangis. Belum lagi lingkungan memengaruhinya," lanjutnya.
Selain Sabrina, dua saudaranya, yakni Siti Saadatul dan Zain, juga mengalami luka-luka.
Siti Saadatul diketahui mengalami patah kaki kiri dan belum bisa digerakkan.
Sedangkan, Zain sedang menjalani perawatan lantaran mengalami patah tangan.
"Kedua anak saya itu kalau duduk menggunakan alat bantu sandaran yang harganya Rp 1,25 juta. Alhamdulillah sudah dibantu oleh Kenpark," jelasnya.
"Zain saat kini bersama ibunya di rumah. Sebelumnya kami pernah dibesuk oleh kolega saya sampai teman-teman ketiga anak kami dan guru maupun para dosen," terang dia.
(*)