Kejadian tak terduga kembali terjadi sesampainya di tempat istirahat itu.
"Ketika saya tiba di R&R sekitar jam 3 pagi, saya membeli air dan pedagang itu terkejut melihat saya," kata Hanizamal.
"Saya terkejut dan bertanya kepadanya mengapa dia terkejut."
"Dia berkata, 'tidak ada apa-apa bang, nanti abang kembali ke mobil dan lihat badan abang'," ujarnya menirukan ucapan si pedagang.
Hanizamal pun kembali ke mobil dan menyalakan lampu untuk melihat kondisinya.
Terkejut, dia melihat wajah dan tangannya berlumuran darah seolah-olah dia baru saja dicakar.
Lebih mengejutkan lagi, ia sama sekali tidak merasakan sakit.
Namun kebingungan makin menjadi karena darah di wajahnya terlihat begitu banyak seperti luka parah.
Dia kemudian membersihkan diri dan tidur beberapa jam di R&R karena terlalu lelah untuk melanjutkan perjalanannya kembali ke Penang.
"Pagi itu, aku bangun dan pergi ke toko lagi untuk bertanya apakah wajahku baik-baik saja."
"Pedagang laki-laki itu berkata aku terlihat lebih baik daripada sebelumnya," katanya.
Meski begitu, dia masih bertanya-tanya tentang kejadian apa yang sebenarnya terjadi.
Hanizamal sempat berpikir darah di wajah dan tangannya itu masih ada kaitannya dengan sosok misterius di belakang mobilnya sewaktu di gunung.
Hikmah setelah peristiwa itu, Hanizamal jadi lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas mendaki di malam hari.
(*)