"Luapan emosi karena jarang diajak ngobrol sering diomelin. Walaupun sudah bekerja berjualan bubur tapi tidak dianggap oleh keluarganya," ujar Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi, dilansir dari Kompas.com.
Dikenal Pendiam
Sementara itu, dari pengakuan para tetangga, pelaku memang dikenal pendiam.
Korban dan pelaku sebetulnya sering berjualan bubur bersama. Warga juga mengenal korban sebagai warga yang baik.
Baca Juga: Gagal Move On, Seorang Pria Mengamuk di Pernikahan Mantan Pacar, Bikin Rusuh hingga Diamankan Warga
"Mereka jualan sama-sama, ibunya yang masak dan anaknya yang berdagang. Tapi, anaknya dikenal pendiam," jelas Kusairi, Ketua RT 04 RW 06, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara.
Suara Teriakan Korban
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus itu terungkap setelah tetangga mendengar suara teriakan korban.
Lalu salah satu warga mencoba menghampiri rumah korban. Namun, saat itu justru melihat pelaku dan korban terlibat perkelahian.
"Saksi mendengar teriakan korban (di kamar kos). Saksi melihat sedang bergumul, ibunya melawan," kata Leganek saat ungkap kasus di Mapolres Cilacap, Kamis (9/9).
Warga tersebut lalu meminta bantuan warga sekitar karena melihat pelaku membawa senjata tajam.
Saat itu tersangka berusaha menusuk ibunya dengan sebilah pedang yang telah berkarat.
"Tersangka berusaha menusuk ibunya, ibunya lari. Kemudian tersangka membekap dan mencekik leher korban dari belakang," ujar Leganek.
Akibatnya, korban alami luka di bagian leher dan kepala.
(*)