Untunglah gaun pengantin wanita cukup besar dan lebar sehingga bagian bawah tubuh mempelai pria bisa ditutupi.
Meski begitu sekumpulan pemuda tadi masih melancarkan aksinya dengan memercikan tinta hitam ke keduanya.
Pengantin wanita tetap sigap dan memeluk sang suami dengan erat.
Di saat seperti ini para tamu undangan bukannya membantu, mereka justru melihat dan tertawa melihat aksi ini.
Aksi seperti ini kerap terjadi dan dianggap sebagai budaya untuk menghidupkan suasana pesta pernikahan.
Meski begitu, banyak juga yang mulai mengkritik tradisi ini lantaran dinilai anarkis dan berlebihan.
(*)