Langkah pertama yang diambil Kiki adalah melakukan kemoterapi di Singapura.
Namun, diakui Kiki, ia sangat menolak pengobatan dengan cara kemoterapi.
“Aku nggak mau kemoterapi, mungkin ada alternatif lain. Kata suami kalau ada obat sampai seumur hidup (dikonsumsi),” jelas artis 52 tahun itu.
Kiki mengaku begitu ketakutan dengan berbagai efek samping dari tindakan kemoterapi.
Ia khawatir akan efeknya seperti kerontokan rambut, tubuh kurus, dan sebagainya.
“Kenapa aku nggak mau, takut kemoterapi karena rambut botak, badan kurus, terus dikemoterapi menyeramkan gitu. Ternyata dari hasil darah aku nggak bisa pakai obat, jadi harus tetap kemoterapi.”
“Aku nangis, aku takut. Takut botak, nggak mau kurus. Tapi ya nggak da pilihan,” beber Kiki.
Beruntung kesabaran Kiki dan suami berbuah manis, berbagai ketakutan akan efek dari kemoterapi justru tak dirasakannya.
Kini status sel kanker di tubuh Kiki Fatmala sudah nonaktif.
Namun, ia tetap waspada dengan menjalani pola hidup sehat.
Kiki Fatmala juga berpesan bagi siapa pun yang sedang berjuang melawan kanker, agar tetap berusaha dan berdoa.
Sebab ia sendiri sudah merasakan akan kekuatan doa dan usaha.
“Cancer (kanker) memang penyakit yang menyeramkan, tapi nggak ada yang mustahil. Tetap berdoa, memohon, meminta. Deketin diri sama Tuhan. Kekuatan, kuasa doa sangat nyata yang aku alami,” tutup Kiki.
(*)