Laporan Wartawan Grid.ID, Novia
Grid.ID - Pelajar SMA bernama Ardian Hafidz Annafi tengah menjadi perbincangan hangat.
Hal ini karena, Ardian Hafidz Annafi berhasil diterima di tujuh universitas bergengsi di Luar Negeri.
Menakjubkannya lagi, siswa SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah ini merupakan sosok yang sederhana.
Dikutip dari TribunSolo.com, Senin (16/5/2022), Ardian Hafidz Annafi dikenal sebagai anak tukang bangunan dan buruh cuci.
Ayah Ardian, Mardiyono (48) diketahui sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan.
Sementara itu Ardian, Yuni Puji Astuti (43) membuka usaha laundry di rumah.
Tentu saja, mengetahui anaknya berhasil lolos di kampus yang tersebar di Kanada, Selandia Baru, dan Australia, mereka pun merasa bangga.
Tak kuasa membendung air mata, Yuni mengaku baru tahu anaknya diterima di tujuh universitas top dari grup WhatsApp milik orang tua siswa SMA Pradipta Dirgantara, Jumat (13/5) kemarin.
"Saya langsung terharu. Senang gembira. Alhamdulillah anak saya diterima di luar negeri," ujarnya.
Yuni melanjutkan, Hafidz sebenarnya hanya mendaftar di satu kampus saja.
Namun, universitas lain disebutkan berminat menjadi menjadikan anaknya sebagai mahasiswa di beberapa kampus lain.
"Jadi daftarnya itu satu. Yang di UBC (University of British Columbia) tapi kemudian 6 universitas lainnya melamarnya jadi mahasiswa," kata Yuni.
Kendati begitu, Hafidz disebutkan tetap memutuskan untuk mengambil pilihan pertamanya di UBC dengan konsentrasi ilmu sains.
Ditambahkan Kompas TV, tujuh kampus yang menerima Ardian Hafidz Annafi di antaranya University of Toronto, University of British Columbia, dan The University of Western Australia.
Kemudian Wageningen University, University of Otago dan Curtin University, dan Victoria University of Wellington.
Bahkan, biaya kuliah siswa SMA Pradita Dirgantara, Boyolali tersebut akan dibiayai langsung oleh Kemendikbudristek.
Kembali ditambahkan dari tribunsolo.com, Yuni mengaku tak pernah memaksakan anaknya untuk belajar.
Namun, ia yang memahami anaknya lebih suka belajar dibanding bermain akhirnya berusaha menyisihkan uang untuk memanggil guru privat di rumah.
"Karena dia suka belajar. Saat SD kemudian saya panggilkan les privat matematika dan bahasa Inggris," jelasnya, Minggu (15/5/2022).
Lebih lanjut, Yuni juga mengakui jika anaknya lebih suka membaca buku sejak masih kecil.
Selain mengupayakan kesukaan sang buah hati, Yuni juga tak lupa mendoakan Ardian setiap malam.
"Setelah sholat tahajud. Saya doakan kedua anak saya supaya menjadi anak Sholeh dan Sholihah," ucapnya.
Tak hanya Yuni, Ardian pun diakui sang ibu selalu bangun lebih awal sebelum subuh sejak masih SD hingga sekarang.
Mengikuti jejak sang ibunda melakukan salat tahajud, Ardian pun melanjutkan kesibukan dengan membaca novel dan buku-buku lain.
Sementara itu, Insani atau guru agama Ardian sewaktu SD mengatakan Ardian merupakan sosok siswa berprestasi sekaligus siswa yang taat dalam beragama.
Dia pun melihat anak didiknya itu tak pernah meninggalkan sholat Dhuha.
"Apalagi saat jelang ujian dulu. Saya tanya, ternyata selain sholat Dhuha, Hafidz (sapaan Ardian) juga sholat malam juga," ungkapnya.
(*)