Mendengar jawaban Jefri, Denny begitu penasaran mengapa Jefri bisa seperti sekarang.
"Terus kenapa lu berubah?"
Jefri pun dengan lugas menjawab bahwa perubahannya disebabkan karena pergaulan.
Denny kembali bertanya bagaimana dan sejak kapan awal mula pemain Jakarta vs Everybody tersebut bisa berubah.
"Awal mulanya lu mulai ada perubahan cara berpikir, terus ke imej itu dari kapan?"
Secara mengejutkan, Jefri mengaku bahwa perubahannya dimulai sejak ia terjun ke dunia perfilman.
"Dari semenjak masuk film. Ini bukan negatif ya, maksudnya banyak yang positifnya juga."
Jefri mengatakan bahwa ia sering terbawa dengan karakter yang diperankannya dalam film.
"Dari setiap karakter tu kan ada aja perlakuan karakternya kebawa gitu, misalnya dulu gua nggak suka banget pake celana sobek-sobek bang sebelum film pertama gue, Pertaruhan, bareng Om Tio (Tio Pakusodewo) ama Dodot (Adipati Dolken). Di situ karakternya emm baju belel, celana sobek-sobek. Setelah film itu gue jadi suka banget gaya kayak gitu. Kayak agak-agak punk gitu."
Bahkan kata pria yang pernah terjerat kasus narkoba ini, ia mulai merokok setelah bermain dalam film Jakarta vs Everybody yang diperankannya.
"Abis itu, Jakarta vs Everybody. Sebelum Jakarta vs Everybody gua sama sekali nggak ngerokok, gue benci banget sama rokok. Terus pas Jakarta vs Everybody karena perannya harus ngerokok gua harus ngebiasain ngerokok sebulan sebelum syuting. Itu awalnya 2018 umur 19 tahun," ungkap Jefri.
(*)