Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Istilah ‘fandom’ mungkin sudah tidak asing lagi bagi banyak masyarakat Indonesia.
Sebagai sebuah komunitas, ada banyak sekali jenis fandom yang ada di tengah masyarakat Indonesia.
Mulai dari fandom dari KPOP, JPOP, anime, games, dan masih banyak lagi.
Dalam riset 'Into The Fandom', Hakuhodo Institute of Live and Living ASEAN (HILL ASEAN) mengungkapkan bahwa fandom mempunyai kekuatan yang luar biasa.
Bahkan, kehadiran fandom bisa membuat seseorang yang masuk ke dalamnya dapat mengubah hidupnya menjadi lebih baik.
“87 persen dari responden kami bilang bahwa dengan mereka menjadi bagian dari fandom itu telah mengubah hidup mereka menjadi lebih baik,” ungkap Devi Attamimi, Institute Director HILL ASEAN dan Executive Director Strategy Hakuhodo International Indonesia, pada sesi HILL ASEAN Forum 2022 yang digelar secara virtual pada Kamis (19/5/2022).
Lebih lanjut, Devi juga menjelaskan alasan mengapa fandom dapat memberikan pengaruh yang besar bagi hidup individu.
Dalam studi yang dilakukan dari September 2021 hingga Januari 2022 ini, disebutkan bahwa ada dua hal yang memicu seseorang untuk bergabung dengan sebuah fandom.
Dua hal yang menjadi trigger itu adalah untuk mengisi waktu luang dan keinginan untuk berhubungan atau bersosialisasi dengan orang lain.
Selain itu, ada juga dua hal yang menjadi motivasi seseorang bergabung dalam fandom yaitu untuk membuat hidup menjadi lebih menyenangkan dan menghilangkan stress.
Devi pun menyoroti bagian yang paling menarik dari sebuah fandom yaitu manfaat yang diberikan kepada anggotanya.
“Nah yang luar biasa benefitnya. Jadi orang udah ketrigger, ada motivasi, terus kenapa mereka stay lama? Kenapa mereka akhirnya menjadi loyalist di fandom yang mereka ikuti?” ujar Devi.
Rupanya, ada tiga benefit utama yang bisa didapatkan seseorang dengan bergabung ke dalam sebuah fandom.
“Pertama dengan join dalam fandom, dengan menjadi fandom, mereka mendapatkan feeling of positivity and enjoyment. Ada banyak hal bagus, ada banyak manfaat yang mereka rasakan dengan menjadi dari sebuah tribe atau community ini,” jelas Devi.
Yang kedua adalah fandom memungkinkan seseorang untuk mengembangkan skill-nya dan memperluas wawasan.
Terakhir, fandom bisa menjadi wadah untuk seseorang bersosialisasi dan membuat seseorang merasa memiliki.
“Nah ini yang mungkin tidak banyak kita sadari bahwa join fandom itu justru bisa mengimprove skill kita, menambah knowledge kita. Lalu yang ketiga adalah di fandom mereka bisa socializing and a sense of belonging,” sambung Devi.
Tak seperti komunitas lainnya, Devi juga mengungkapkan bahwa fandom sangat menarik karena tidak ada hierarki di dalamnya.
Pasalnya, setiap orang di dalam fandom memiliki peran masing-masing sehingga membuat individunya nyaman.
HILL ASEAN kemudian memberikan sebuah terminology untuk menggambarkan the spirit of fandom yaitu Matter-Verse.
“Komunitas fandom di ASEAN merupakan bentuk ‘masyarakat ideal’ atau ‘utopia’ dimana semua anggota sama sejajar – tidak ada hirarki, berkomunikasi dengan bebas, tidak memandang usia, jenis kelamin, kebangsaan, atau status ekonomi dan sosial. Dapat dikatakan, keragaman dan kesetaraan sungguh diwujudkan dalam komunitas ini sehingga terbentuk hubungan dan solidaritas yang murni tanpa untung atau rugi. HILL ASEAN menyebut fandom ini sebagai ‘MATTER-VERSE’ – sebuah komunitas ideal yang merespon kebutuhan penting masyarakat yang sulit dicapai di dunia nyata,” pungkas Devi.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa subjek fandom yang paling banyak diikuti di ASEAN selama pandemi sesuai urutan adalah K-Pop, game, dan memasak.
Namun, secara khusus, urutan subjek fandom terbanyak di Indonesia adalah memasak, game, dan K-Pop. (*)