Find Us On Social Media :

'Tak Ada Suara Tangis' Terkena Sindrom Edwards, Tragisnya Nasib Bayi yang Baru Lahir Ini Usai sang Ibu Jalani Proses Persalinan 33 Jam

By Annisa Dienfitri, Sabtu, 21 Mei 2022 | 05:40 WIB

Ilustrasi bayi

Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri

Grid.ID - Tangisan bayi yang baru lahir merupakan lantunan paling merdu bagi para calon orang tua.

Apa jadinya jika bayi yang sudah didambakan sejak lama justru lahir dalam sunyi?

Pengalaman pilu melihat bayinya lahir dalam sunyi dialami sepasang suami istri, Eugene Wee dan Puu Kanokrat.

Melalui akun Facebook, Eugene Wee membagikan pengalaman perjuangannya bersama sang istri saat melahirkan bayi mereka.

Melalui unggahan itu, Eugene menuturkan kasus gangguan kelahiran langka yang disebut kondisi trisomi 18.

Kondisi trisomi 18 atau yang juga disebut sebagai Edward Syndrome (ES) merupakan masalah kelainan genetik.

"Kami baru saja kehilangan anak yang telah dikandung istriku selama 5 bulan... ini adalah kasus langka yang terjadi hanya pada 1 dari 6000 kehamilan," tulis Eugene.

Selama lebih dari 30 jam, Eugene menemani istrinya menjalani persalinan.

Meski mengetahui anaknya akan lahir dalam kondisi tak bernyawa atau stillborn, Puu tidak ingin kelahiran bayinya itu sia-sia.

Baca Juga: Berawal dari Mencium Bau Tak Sedap, Pemancing Ini Temukan Mayat Bayi Perempuan di Sungai Bengawan Solo

"Dia memilih menjalani rasa sakit selama berjam-jam agar janin yang ia lahirkan tetap utuh."

"Setelah 33 jam lamanya, janin itu berhasil dilahirkan, tidak ada suara tangisan bayi, ia lahir dalam sunyi," tutur Eugene.

Setelah melalui proses kelahiran yang menguras tenaga, mental, dan emosi, bayi yang lahir dalam keadaan meninggal itu segera dibawa ke laboratorium untuk diawetkan.

Kasus langka ini membuat para petugas kesehatan heboh dan para profesor meminta kesempatan untuk melakukan pemeriksaan scan secara rinci.

Mereka juga akan mengekspos kasus kesehatan ini pada mahasiswa kedokteran sebanyak mungkin untuk dipelajari.

"Ini berarti, istriku harus menjalani proses melahirkan secara normal yang menyakitkan, seperti ibu pada umumnya, namun bayi kami akan lahir dalam kondisi sudah meninggal."

"Dia telah mengalami sakit secara emosional, namun kini ia juga harus menjalani sakit secara fisik sehingga janin anak kami bisa utuh demi kepentingan penelitian medis."

"Ketika aku mengungkap apa yang kupikirkan, istriku menjawab dengan tenang, 'Jika anakku harus meninggal, maka kepergiannya tidak boleh sia-sia'," tuturnya.

Melansir Kompas.com, 1 dari 100 bayi yang lahir dengan Sindrom Edwards hanya memiliki satu bagian dari ekstra kromosom 18 dari seluruh sel.

Baca Juga: Berbulan-bulan Dirahasiakan, Ria Ricis dan Teuku Ryan Akhirnya Ungkap Jenis Kelamin Bayi Mereka Pada Publik Lewat Media Sosial, 'It's A...'

Kondisi ini bernama sindrom Edwards parsial atau trisomi 18 parsial.

Lokasi sel yang terpengaruh dari kromosom 18 akan menjadi penentu kondisi bayi.

Gejala Bayi dengan sindrom Edwards mungkin memiliki:* berat badan lahir rendah* kepala dan rahang kecil* wajah dan kepala yang tampak tidak biasa* tangan dan kaki yang tidak biasa dengan jari-jari yang tumpang tindih* jari-jari kaki berselaput* masalah makan, bernapas, melihat, dan mendengar.

Sindrom Edward dapat disebabkan oleh kesalahan dalam pembentukan sel telur atau sperma, atau juga bisa muncul saat bayi berkembang dalam kandungan.

Bayi yang sakit dapat mengalami keguguran, lahir mati, atau lahir dengan kelainan fisik yang parah.

Jarang bayi dengan sindrom Edwards dapat bertahan selama tahun pertama kehidupan mereka.

Sebagian besar bayi dengan sindrom Edwards meninggal dalam waktu seminggu setelah lahir.

Baca Juga: 'Anak Papa' Alhamdulillah! Jenis Kelamin Calon Bayi Ria Ricis Akhirnya Terungkap!

  (*)