"Dia kirim chat ke anak saya, bilang motornya sudah digadaikan. Anak saya disuruh menggantinya, jika tidak, dia tidak mau menikah. Nomor anak saya juga diblokirnya," jelas RS, ibu DH.
Tak hanya itu saja kepiluan yang dirasakan gadis 16 tahun itu.
Dirinya pun juga harus menerima kenyataan bahwa calon mertuanya, yakni orang tua AAH sebenarnya tidak setuju dengan pernikahan ini.
Pasalnya, menurut RS, calon besannya itu menginginkan menantu bergelar pendidikan sarjana.
Sedangkan DH bukan seorang sarjana seperti keinginan calon mertuanya.
Bukan tanpa sebab, orang tua AAH dikenal sebagai orang terpandang.
Ibunda AAH merupakan seorang bidan, sedangkan ayahnya adalah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN).
Kendati begitu, RS mengaku tak bisa menolak keinginan anaknya untuk menikah dengan AAH.
"Kami tidak bisa menolak pernikahan ini, karena anak saya yang menginginkan," ujarnya.
Kendati begitu, pernikahan itu pun belum terjadi lantaran AAH justru kabur ke Bandung.
(*)