Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana
Grid.ID – Pelawak Miing Bagito harus terbaring lemah di rumah sakit pasca menjalani operasi.
Diketahui Miing Bagito baru saja menjalani operasi bypass jantung di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (21/5/2022).
Penyakit komedian 64 tahun itu terdeteksi karena Miing sering mudah lelah usai menjalani olahraga.
Setelah dicek, ternyata kondisi Miing cukup parah.
Operasi yang awalnya hendak dilakukan pada Senin (22/5/2022) akhirnya dipercepat.
Operasi bypass dilaksanakan karena menurut tim dokter pemasangan ring tidak bisa menjadi jalan keluar terbaik.
Istri Miing, Lisma Gumelar bersyukur kondisi suaminya pasca operasi kian membaik.
"Bersyukur sekali masih diberi kesempatan. Bersyukur karena langsung stabil lagi. Dan sekarang sudah bisa makan, karena sebetulnya banyak yang tak tertolong kalau sudah 95 persen penyumbatan.”
"Sekarang alhamdulillah bersyukur, banyak dikelilingi orang yang sangat baik, teman sangat baik," kata Lisma saat Grid.ID jumpai di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (21/5/2022).
Berbicara mengenai operasi bypass jantung, kondisi ini sangat berkaitan dengan arteri koroner.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, penyakit arteri koroner biasanya diawali dengan adanya luka di lapisan dalam arteri koroner sebagai pembuluh utama yang memberikan asupan darah, oksigen, dan nutrisi pada jantung.
Yang perlu diwaspadai, ternyata penyakit arteri koroner biasanya berkembang dari waktu ke waktu tanpa disadari
Inilah yang membuat orang terkena serangan jantung.
Nah, salah satu terapi pengobatan terbaik untuk penyakit arteri koroner atau yang juga dikenal dengan penyakit jantung koroner adalah operasi bypass jantung seperti dilakukan Miing Bagito.
Operasi ini dilakukan untuk mengatur ulang aliran darah di pembuluh darah yang tersumbat, sehingga terbentuk jalur aliran darah baru yang lancar.
Pembedahan juga bertujuan untuk menciptakan kembali aliran darah yang stabil.
Dr. Alfa Ferry, MD, Sp.BTKV, FRCS, FCF, FIHA ahli bedah thorax dan kardiovaskular dari OMNI Hospitals Alam Sutra turut menjelaskan soal operasi bypass jantung.
Menurutnya, tidak sedikit pasien penyakit jantung koroner takut dengan operasi pembelahan dada.
Sehingga mereka seringkali mencari alternatif lain, seperti pemasangan ring.
“Pokoknya yang tidak ada bedahnya. Jadi, seringkali kami melakukan operasi bypass setelah dilakukan pemasangan ring. Karena setelah pemasangan ring, mereka bisa datang kembali dengan keluhan yang sama, setelah itu barulah mau di bypass,” ujar Dr. Alfa.
Padahal, dibandingkan dengan pemasangan ring, dalam waktu 15 tahun setelah operasi bypass, 95% kondisi jantung akan tetap bagus.
Terakhir, banyak orang belum tahu bahwa semua tindakan terhadap jantung, baik itu pemasangan ring ataupun operasi jantung tetap memiliki risiko sama.
Ada lima faktor risiko seperti kematian, stroke, gagal ginjal (terutama bagi mereka yang memang ginjalnya sudah bermasalah), infeksi, dan perdarahan.
Namun, dengan adanya operasi Bypass Jantung Sayatan Minimal (Minimally Invasive Coronary Artery Bypass Graft, MICS CABG), pasien penyakit jantung koroner tidak perlu takut lagi menjalani operasi.
(*)