Laporan Wartawan Grid.ID, Widy Hastuti Chasanah
Grid.ID- Publik mungkin tak asing lagi dengan sosok kocak ini.
Bagaimana tidak? Sosok kocak ini kini telah menjelma menjadi pelawak kondang di Tanah Air.
Lantas siapakah sosok kocak yang kini jadi pelawak tersebut?
Ya, siapa lagi kalau bukan Sutarno alias Pak Tarno.
Pak Tarno memang dikenal sebagai pelawak sekaligus pesulap sukses di Tanah Air.
Ia dikenal karena sering mengucapkan kalimat "dibantu ya, bimsalabim jadi apa, prok-prok-prok".
Berkat ciri khasnya yang unik dan lucu tersebut, ia pun kerap dipercaya membintangi program acara TV.
Dilansir dari Nakita.ID, Pak Tarno bahkan pernah menerima honor mencapai Rp 26 juta dalam sekali tampil.
Kini, Pak Tarno memiliki kekayaan berlimpah mulai dari rumah di kawasan Puncak hingga sejumlah mobil pribadi.
Tak hanya itu, dilansir Grid.ID, ia juga diketahui memiliki 2 istri, istri keduanya berprofesi sebagai pramugari yang 30 tahun lebih muda.
Pak Tarno dan istri mudanya kemudian diketahui melangsungkan pernikahan pada 2013 dan kini sudah dikaruniai seorang anak.
Meski kini hidup mujur, siapa sangka rupanya Pak Tarno pernah mengalami hidup susah di masa lalu.
Hal itu diungkap Pak Tarno dalam kanal Youtube Melaney Ricardo pada (23/05/2022).
Diakui Pak Tarno, ia hanya mengenyam pendidikan sampai di bangku SD.
Itu pun ia mengaku tak bisa melanjutkan lantaran harus bekerja menjadi kuli.
Pak Tarno diketahui bekerja menjadi kuli pemotong rumput demi membiayai hidupnya.
"Sekolah cuma sebentar, SD nggak lulus, aturannya lulus, tapi nggak diterusin, orang pada sekolah, saya nggak sekolah saya jadi kuli motongin rumput.
Tapi saya sering ketinggalan, orang-orang masih jauh saya di belakang, entar yang punya bilang 'Tong besok jangan kuli ya, kamu di belakang aja, orang-orang pada jauh tuh'," ujar Pak Tarno.
"Saya kalau nggak jadi kuli nggak makan, dulu masih kecil udah kerja buat nyari makan," sahutnya.
Tak hanya jadi kuli, sang pelawak kondang tersebut bahkan pernah bekerja di bidang pengobatan tradisional.
"Dulu kerjanya pengobatan tradisional," tambahnya.
Meski begitu, kariernya perlahan naik, usai dirinya menguasai sulap.
Bahkan, Pak Tarno bekerja sebagai pesulap sembari berjualan martabak untuk anak-anak.
"Aku juga dulu nggak ngerti sulap, dulu kan tirakat-tirakat, puasa tahu-tahu bisa sulap, dulu nggak ada yang ngajarin padahal. Dulu (sulap) sambil jualan martabak tapi," imbuhnya.
Beruntung, kala itu ada orang yang memintanya untuk ikut ajang pencarian bakat The Master Musim Ketiga.
Sejak saat itu, namanya pun moncer hingga kerap diundang di televisi.
(*)