"Apa masalahnya si sama rambut? Apa dengan seperti ini akan menjamin ke-akhlakan dan kesuksesan seseorang?," tulis pemilik akun @feisalhamka dikutip dari Instagram @fakta.indo pada Kamis (26/05/2022).
Lebih lanjut, ia juga merasa bahwa kebijakan seperti itu di sekolah tidak akan memberikan dampak apapun, baik bagi para murid maupun pihak sekolah.
Justru seharusnya pihak sekolah bisa membantu para murid untuk mengembangkan kreativitas dan potensinya agar setelah lulus dapat bersaing di dunia kerja.
"Sebuah sistem yang salah, dimana harusnya tiap manusia diajarkan untuk mengembangkan kreativitas, potensi terbaik dari diri masing-masing, karena ke depannya kerjaan-kerjaan yang sifatnya teknis sudah diambil alih oleh robot teknologi," sambungnya.
Beberapa netizen lainnya juga ikut membanjiri video tersebut dengan kritikan pedas yang ditujukan kepada pihak sekolah.
"Melanggar HAM gak sih?" tulis @taufiq.nurhd.
"Rambut tidak menentukan kepintaran, guru-guru mau muridnya rambutnya rapi sedangkan mereka sendiri (guru) rambutnya pada gondrong, wkwkwk," tulis @teguhbagus_bs.
"Aturan tidak masuk akal," tulis @yosi.marko.
(*)