Terbukti melakukan tindak penganiayaan, N kerap menyiksa korban saat suaminya bekerja di ladang.
"Jadi sering berantem dan ibunya belain anak kandungnya. Tapi si anak selalu dipukul tanpa sepengetahuan bapaknya karena bapaknya dari pagi sampai sore ada di ladang jadi bapaknya tidak mengetahui kondisi anaknya,” imbuh Ipda Chrisvani.
Kemudian ditambahkan dari Kompas.com, psikolog Klinis UPTD PPA Kota Jambi, Dini, mengatakan korban mengalami trauma baik dari sisi fisiologis maupun psikologis atas kekerasan yang dilakukan ibu tirinya.
"Anak ini mendapat kekerasan dari ibunya dengan berulang. Anak dapat pukulan di sekujur tubuhnya gunakan kayu, kalau alat kelaminnya itu diketahui alami kekerasan dengan cara dipelintir," kata dia, Jumat (20/5/22).
Ia mengatakan pihaknya akan melakukan pendampingan kepada korban.
"Karena kita tidak tahu seberapa dalam luka anak tersebut, hanya dapat melihat dari luarnya saja. Itulah mengapa korban perlu mendapat pendampingan hingga selesai," lanjutnya.
(*)